HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan II Paskah Kis.5:34-42;Mzm.27:1,4,13-14; Yoh.6:1-15
JIKA kita berada di pihak yang kuat, meskipun terancam, biasanya kita tidak takut. Kita tahu ada kekuatan yang bisa mengatasi ancaman (entah fisik atau hukum) yang membelit kita. Hal itu tidak dinikmati para rasul Gereja perdana. Mereka kelompok minoritas, diancam oleh pemerintah Romawi, dianggap sesat oleh para imam Yahudi yang berkuasa.
Dihadapkan pada sidang Mahkamah Agama, mereka seperti sekumpulan domba yang diantar ke tempat pembantaian. Namun, mereka dengan gembira hati menghadapi ancaman bahaya ini, karena dipandang layak menderita bersama dan demi Kristus. Iman yang kuat membuahkan keberanian, ketabahan, dan sukacita.
Demikian pun buah iman Yesus kepada Allah Bapa mendatangkan mukjizat perbanyakan roti dan ikan. Berhadapan dengan krisis pangan bagi lebih dari 5000 orang, bermodalkan hanya 5 potong roti dan 2 ekor ikan, Yesus tidak panik. Ia percaya Allah BapaNya penyelenggara kehidupan akan mendengarkan permohonan-Nya yang penuh iman. Benarlah…! Setelah didoakan dan diucapkan berkat, 5 potong roti dan 2 ekor ikan itu mencukupi keperluan pangan lebih dari 5000 orang, bahkan masih ada lebih 12 bakul penuh potongan roti jelai.
Bagi orang beriman yang teguh, krisis bukanlah hal negatif, sebaliknya dipandang sebagai kesempatan untuk berbuah, mendatangkan berkat, entah bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Kacamata positif karena kekuatan ilahi yang bekerja dalam diri kita membuat kita mampu bergembira di dalam segala situasi hidup kita.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak