HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan II Paskah Kis.5:17-26;Mzm.34:2-3,4-5,6-7,8-9; Yoh.3:16-21
“GELAP ialah ketiadaan terang” sama seperti “kejahatan ialah ketiadaan kebaikan”. Para rasul dimasukkan ke dalam penjara yang gelap, namun Allah mengutus malaikat untuk melepaskan mereka agar bisa berkhotbah di terangnya pagi di halaman Bait Allah. Begitu terang bersinar, kegelapan pun sirna. Pemuka agama jahat pun gentar di depan terang kebaikan dari para rasul.
Tidak ada yang lebih terang daripada Terang Kasih, sebab Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8). Sang Kasih demikian mengasihi dunia, sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang Tunggal untuk menyelamatkan dunia dari belenggu maut dan dosa (Yoh. 3:16). Terang yang menghalau kegelapan ini hadir dalam Yesus Kristus, kebaikan tertinggi dari Allah yang mengusir Setan melalui wafat dan kebangkitan-Nya. Sayang, sebagian manusia masih memilih kegelapan dan kejahatan dengan menolak terang dan kebaikan hadir dalam diri mereka.
Menyalakan terang berarti memihak kebaikan, sedangkan memilih tinggal dalam kegelapan berarti hidup dalam kejahatan. Paskah Tuhan membawa terang hidup baru, marilah datang kepada Terang Abadi, dan hidup di dalam Kebaikan Sejati, sehingga kita layak disebut anak-anak Terang.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak