HIDUPKATOLIK.COM – Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a.5.6-7.8-9; Luk. 24:35-48.
Kisah kebangkitan dan penampakan kepada para murid yang berkumpul ini menunjukkan bahwa Yesus sungguh bangkit. Yesus menyapa mereka, “Damai sejahtera bagi kamu”. Para murid diingatkan juga oleh Yesus sendiri mengenai kehendak Allah, bahwa hidup, salib dan kebangkitan-Nya membawa pada kepenuhan Kitab Suci. Selain itu, Ia memampukan para murid untuk mewartakan keselamatan Allah kepada semua bangsa mulai dari Yerusalem. Bagi Lukas, yang menjadi jaminan dari peristiwa kebangkitan Yesus adalah kesaksian dari para murid. Mereka melihat, menyentuh, makan dan minum dengan-Nya setelah kebangkitan (Kis. 1:3; 10:41). Oleh karena itu mereka diutus untuk mewartakan berita keselamatan dari Allah.
Keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan diwujudkan melalui pertobatan dan pengampunan dosa. Keduanya merupakan buah dari rahmat dan belaskasihan Allah, dan di samping itu dibutuhkan kerjasama dari pihak kita. Jika kita tidak menerima pikiran ilahi akan pengampunan, maka artinya kita tidak membagikan sikap kasih ilahi itu. Dengan kata lain, keadaan dimana tidak ada pengampunan sama dengan kondisi perbudakan yang dipengaruhi oleh si jahat.
Setiap orang dipanggil pada keselamatan melalui pertobatan dan pengampunan dosa. Untuk itu kita diajak untuk memberitakan seruan dari Yesus kepada segala bangsa. Pengalaman akan kasih dan kehadiran Tuhan yang hidup, yang seringkali melampaui pancaindra kita, namun nyata karena penyertaan Roh Kudus akan menguatkan dan meneguhkan 13kesaksian kita.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat
