HIDUPKATOLIK.COM – Kis. 3:1-10; Mzm. 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Luk.24:13-35
Dalam teks Lukas dua orang murid meninggalkan Yerusalem untuk kembali menuju Emaus. Mereka mengalami kekecewaan karena apa yang mereka harapkan seolah-olah tidak terpenuhi. Sesungguhnya mereka mengetahui dengan baik kehidupan Yesus, pengajaran, pelayanan dan kematian-Nya, serta kesaksian dari para murid, tetapi mereka tidak mengerti dan tidak percaya arti terdalam dari peristiwa-peristiwa itu.
Kisah ini berbicara kepada kita bagaimana dua murid itu mengenali dan dari mana pengenalan itu berasal, sehingga akhirnya mereka menjadi murid dan saksi yang sejati. Mereka mengalami pertobatan, “hati berkobar-kobar” dan “terbuka” melalui pengajaran dan pemecahan roti yang dilakukan oleh Yesus yang bangkit. Keputusasaan yang pada
mulanya membuat mereka meninggalkan pemuridan, akhirnya membuahkan iman. Yesus sendiri menegur kelambanan hati para murid. Ia mengajar mereka untuk melihat tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam terang Firman Allah melalui para nabi. Akhirnya para murid dengan yakin mengatakan, “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit”.
Kisah penampakan Yesus di jalan menuju Emaus mewakilkan perjalanan rohani kita semua. Kita dipanggil untuk percaya beranjak dari tanda-tanda yang kita lihat dan dengar dalam terang iman. Sebagai umat kristen, pengenalan akan Yesus yang sungguh hidup kita peroleh dari anugerah Allah melalui Ekaristi, serta mendengarkan Dia melalui Kitab Suci dan doa.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat