HIDUPKATOLIK.COM – Kis. 2:35-41; Mzm. 33:4-5.18-19.20.22; Yoh.20:11-18
Maria Magdalena berada sendirian dan menangis setelah ia bersama-sama dengan Petrus dan Yohanes mengunjungi makam Yesus yang kosong. Kesedihan dan tangisannya menunjukkan bagaimana ia sangat kehilangan seorang yang ia kasihi, bahkan ia tidak menyadari kehadiran dua orang malaikat yang berada di kiri dan kanannya. Maria tidak dapat melihat dengan baik karena air mata yang menggelapkan penglihatannya di kubur itu.
Pengenalan akan Yesus tidak terjadi seketika. Namun demikian Yesus yang Bangkit menyapa Maria, sama seperti panggilan pertama, “Ibu, mengapa engkau menangis? Namun kemudian dengan tambahan, “Siapakah yang engkau cari?”, sama seperti pada kisah awal perjumpaan para murid yang pertama, Ia bertanya, “Apakah yang kamu cari?” Dan mereka berkata, “Rabi, dimanakah Engkau tinggal?” (Yoh. 1:38). Seperti para murid yang lain, Maria Magdalena belum menyadari bahwa tempat perjumpaan dengan Yesus berada “di tempat yang lain” yaitu tempat dimana hanya dapat dimasuki melalui iman.
Para murid perlu pergi “ke tempat yang lain”, dari penglihatan jasmani kepada pendengaran dan penglihatan iman untuk dapat sungguh berjumpa dengan Dia yang Bangkit. Pencarian Maria akan Yesus melampaui pengharapannya dan untuk itu ia bersukacita, “Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” (Yoh. 16:20).
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat