HIDUPKATOLIK.COM – Gereja Katedral Santa Maria Palembang, Sumatera Selatan baru saja diresmikan pada akhir Maret 2023. Dengan gaya arsitektur neogotik, katedral ini dibangun dengan luas bangunan 1667 meter persegi, dengan basement 1250 meter persegi. Tri Hari Suci dan Paskah 2023, hari raya pertama umat bisa merayakan Ekaristi di gedung gereja yang baru.
“Kami senang dan bahagia karena sewaktu peresmian Katedral Palembang telah hadir Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo. Kini hadir juga di tengah-tengah umat Plt. Dirjen Bimas Katolik A.M. Adiyarto Sumardjono. Kedepannya kami berharap Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bisa mengunjungi Katedral Palembang ini,” ujar Pastor Petrus Sukino, Kepala Katedral Pelembang dalam sambutan hangat saat Misa kamis Putih di Katedral Palembang, Kamis, (6/42023).
Pastor Sukino mengapresiasi kehadiran Plt. Dirjen Bimas Katolik yang didampingi Direktur Urusan Agama Katolik, Dr. Aloma Sarumaha dan Pembimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Harmadi bersama para staf pelaksana Bimas Katolik Provinsi Sumsel.
Menurut Pastor Sukino, kehadiran pemerintah di tengah masyarakat Katolik menjadi penyemangat baru bagi umat untuk terus merawat toleransi. Ia meyakini kehadiran Plt. Dirjen Bimas Katolik di tengah-tengah umat Katedral Palembang adalah tanda cinta dan perhatian pemerintah sekaligus sebuah bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat Katolik.
Hal ini juga disampaikan Pastor Frans de Sales, SCJ dalam khotbahnya. Ketua Komsos Keuskupan Agung Palembang ini mengajak umat untuk memaknai perayaan Kamis Putih. Ia mengatakan hidup manusia selalu diwarnai dengan tanda dan simbol. Dalam pembahasuhan kaki para murid, Yesus menanggalkan jubahnya dan mengikat kain lenan di pinggang-Nya lalu membasuh kaki para murid.
“Bahasa simbol yang sangat kuat. Yesus bersedia melepaskan martabat keilahian-Nya agar sejajar dengan para murid. Ia tidak meninggikan diri, sebab kehadiran-Nya untuk menghapus dosa manusia,” ujar Pastor de Sales.
Anggota Kongregasi Hati Kudus Yesus ini melanjutkan, upacara pembasuhan kaki menuntut kita untuk meniru teladan Kristus. “Ia adalah Guru dan Tuhan tetapi mau menjadi hamba. Ia menunjukkan cinta dengan perbuatan nyata, maka kita pun demikian,” ajaknya.
Sebelum upacara penghormatan dan perarakan Sakramen Mahakudus, Plt. Dirjen Bimas Katolik diberi kesempatan menyapa umat. Dalam pesan singkatnya, ia mengatakan bahwa kehadirannya bersama Direktur Urusan Agama selain karena agenda rutin setiap hari raya, juga mau menitip pesan dari Menteri Agama kepada umat beriman.
“Harapan Menteri Agama adalah agar umat Katolik terus merawat toleransi antar umat beragama. Sebab toleransi itu maknanya sederhana, menghargai hak orang lain,” ujar A.M. Adiyarto Sumardjono.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pastor Paroki Katedral Palembang dan umat beriman seraya berharap perayaan Kamis Putih ini menjadi kesempatan untuk tak henti-hentinya memberi cinta yang besar kepada mereka yang kecil. “Mari kita meneladai Kristus memberi diri sehabis-habisnya agar kita semua selamat dari dosa.”
Usai Misa, A.M.Adiyarto Sumardjono bersama tim mengunjungi Goa Maria di belakang Gereja dan menyempatkan diri berdoa. Setelah itu, ia berbincang santai dan dengan Pastor Petrus, anggota dewan, dan umat di depan gereja katedral.
Dirinya mengakui sangat mengagumi gedung gereja yang baru ini dengan gaya arsitektur neogotik bergaya khas Eropa ini. Berbagai ornamen eksterior dan interior yang sangat detail membuat Gereja Katedral Santa Maria Palembang artistik. Belum lagi, di bagian eksterior juga disematkan sejumlah unsur lokal, seperti songket motif lepus merah, miniatur Jembatan Ampera, dan tiang motif ulir tali.
Ia berharap berharap lewat gedung gereja ini, umat bisa menimbah pengalaman rohani, menjadi misionaris nyata di tengah masyarakat yang beraneka ragam suku, budaya, dan bahasa.
Kunjungan ke Katedral Palembang merupakan tempat pertama safar Tri Hari Suci dan Paskah Plt. Dirjen Bimas Katolik dan rombongan. Selanjutnya mereka akan mengunjungi beberapa tempat yaitu Jumat Agung di Bali, Sabtu Suci di Yogyakarta, dan Paskah di Solo.