HIDUPKATOLIK.COM – Hari Rabu dalam Pekan Suci. Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21-22,31,33-34; Mat.26:14-25.
PERTANYAAN “bukan aku, ya Tuhan” bagi para murid Yesus sebetulnya bukanlah sebuah pertanyaan affirmatif untuk mendapatkan penegasan dari pihak Yesus tentang tindak pengkhianatan. Pertanyaan itu seharusnya tertuju bagi diri sendiri (reflektif ), membutuhkan jawaban pribadi (personal) dan membantu para murid untuk mengevaluasi serta memperbaiki diri (korektif ). Bagi Yudas, pertanyaan itu menjadi sesuatu yang tidak bermakna sebab dia telah mengkhianati Yesus sebelum mengajukan pertanyaan tersebut. Pengkhianatan Yudas secara tekstual disebabkan oleh dua hal ini, yakni kerasukan iblis (Yoh 13, 27) dan imbalan uang (Mt 26, 15).
Pertanyaan “bukan aku ya Tuhan” membuka ruang kesadaran manusia akan komitmen dan integritas diri yang tidak hanya diukur dengan kata-kata tetapi dengan kesaksian hidup yang benar.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma