HIDUPKATOLIK.COM – Pekan V Prapaskah; Kej.17:3-9; Mzm. 105:4-5, 6-7, 8-9; Yoh.8:51-59
ALLAH tidak membatalkan janji-Nya kepada Abraham kendati anak cucunya terus-menerus ingkar, karena janji Allah adalah “perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu” (17:7). Demikian Allah bersabda saat Abraham sujud di hadapan-Nya. Perjanjian tersebut diperbaharui dan mencapai puncaknya dalam Yesus yang berkata, “barangsiapa menuruti firmanKu, ia tidak akan mengalami maut sampai
selama-lamanya” (8:51).
Perjuangan Yesus meluruskan kesalahpahaman orang banyak tidak berbuah manis. Yesus tidak berhasil mendinginkan pikiran dan mencairkankebekuan hati orang Yahudi. Mereka tidak memahami ketidakmengertian diri sendiri dan tak memiliki kerendahan hati untuk belajar dari Yesus. Mereka bahkan semakin menjadi-jadi yakni menuduh
Yesus kerasukan setan dan mengambil batu untuk melempari-Nya.
Pernahkah Anda mengalami penolakan karena tidak dimengerti oleh orang-orang yang Anda cintai, sementara Anda membimbing mereka untuk menyampaikan kehendak Allah? Jika ya, kapan dan bagaimana rasanya? Atau mungkin kita pernah menolak seseorang yang berbuat baik karena kita tidak memahami tindakan dan ucapannya?
Yesus Sang Kebenaran, berilah kami kerendahan hati untuk terus belajar dari-Mu.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta