web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Keyakinan Suster Terbukti setelah Berdoa di Katedral Medan

4.8/5 - (9 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Seorang suster senior pernah berkata kepada penulis, “Bila kamu berkunjung ke satu gereja untuk pertama kalinya, jangan lewatkan untuk masuk dan berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus yang ditaKhtakan dalam tabernakel. Mohonkan tiga ujud doa dan yakinlah akan Tuhan kabulkan”.

Kata-kata ini begitu dalam tersimpan dalam sanubari dan selalu saya jalani. Maka tak heran bila berlibur ke mana pun, saya pasti mencari dan berkunjung ke gereja Katolik terdekat.

Setidaknya untuk berlutut dan berdoa, atau mengikuti Misa Kudus bila waktunya bertepatan. Selain tentunya menikmati kebesaran Tuhan yang hadir dalam gereja-gereja tersebut. Selalu saja ada yang unik dan menyentuh hati, entah karena megah atau malah karena sangat sederhana.

Minggu lalu, tepatnya Jumat 17 Maret 2023, saya bersama dua sahabat lawas, kami masing-masing didampingi istri, berkunjung ke Medan, Sumatera Utara. Seusai check in hotel, kami sepakat jalan kaki menuju Katedral Medan.

Baca Juga:  Pementasan Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan Biasa” SMA Karya Budi Putussibau

Berbekal panduan Maps, jalan-jalan padat kendaraan kami lalui sambil menyusur pertokoan yang seperti mendominasi pusat kota.  Sekitar 10 menit kemudian, kami menapak masuk halaman Gereja Santa Maria yang Dikandung Tanpa Noda atau lebih dikenal sebagai Katedral Medan.

Gereja nampak  unik karena ada menara menjulang di tengah, persis di atas pintu masuk. Menara ini bertopi segitiga lancip. Sebuah jam dengan angka-angka Romawi hadir di tampak muka bagian atas menara.  Jelas sebuah bangunan tua yang terawat.

Katedral ini sudah ada sejak tahun 1879, namun waktu itu masih berupa gubuk.  Seiring bertambahnya umat, gubuk kemudian diperbesar. Baru pada 1928 gereja dibangun berbentuk seperti yang dapat kita lihat saat ini.

Saat melangkah masuk halaman, mata juga langsung terpana dengan Gua Maria yang berada di ketinggian hampir empat meter. Posisinya berada di sebelah kiri Katedral. Ada 16 anak tangga yang harus ditapaki untuk dapat berdoa di dalam gua. Bila lutut bermasalah, cukuplah berdoa dari bawah sambil menengadah memandang patung Bunda. Sungguh unik.

Baca Juga:  PESAN NATAL KWI DAN PGI: “MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM” (LUK 2:15)
Altar dan panti imam dengan ‘langit’ biru. (Foto: Fidensius Gunawan)

Hal unik lain, juga nampak di dalam Katedral. Sesaat setelah masuk, mata langsung menatap langit biru dihiasi mega-mega putih yang terlukis di langit-langit kubah altar dan panti imam. Pemandangan yang menyejukkan hati. Agak sedikit ke bawah, tampak satu bentuk menjorok keluar, mirip atap rumah adat, yang menaungi patung besar Yesus tersalib. Di bawah salib terletak Catedra (kursi Uskup).

Jendela (Foto: Fidensius Gunawan)

Pada dinding kiri dan kanan, terdapat masing-masing empat jendela kaca, yang lagi-lagi di mataku nampak seperti atap rumah adat.

Di belakang terdapat balkon yang tidak besar, saat ini dipakai untuk tempat kor. Masih di belakang, pada sisi kiri dan kanan menjorok keluar ada tambahan bangunan setengah lingkaran. Yang kiri diisi patung Pieta. Sedangkan yang kanan, aku tak sempat memperhatikan.

Langit-langit gereja cukup tinggi, sekitar 10 meter berwarna putih terang seperti halnya semua dinding juga berwarna putih. Pada sisi kiri dan kanan sepanjang gedung diberi aksen warna coklat.

Baca Juga:  Renungan Harian 22 November 2024 “Suara Merdu vs Sumbang”

Ada satu lampu gantung yang indah di langit-langit. Juga tergantung beberapa kipas angin yang kini hanya berfungsi sebagai hiasan saja, karena gereja sudah diberi pendingin udara alias AC.

Lampu gantung (Foto: Fidensius Gunawan)

Dengan hati penuh syukur, karena Tuhan berkenan memberi kesempatan hadir dalam gereja-Nya di kota ini, saya berlutut dan berdoa. Ujud doa hanya satu. Saya sampaikan kepada Yesus, kekuatiran akan kesehatan. Saya memang akan berangkat ke Penang setelah dari Medan untuk medical check up dan kontrol ke beberapa dokter. Kepada Yesus, saya mohon agar hasil kontrol dapat baik. Saya berserah kepada tangan kasih Tuhan.

Gua Maria di ketinggian, sebelah kiri Katedral. (Foto: Fidensius Gunawan)

Terpujilah Kristus, karena Tuhan mengabulkan permohonan saya. Hasil check up tidak ada yang mengkuatirkan. Ketiga dokter spesialis juga menyatakan hal yang sama. Ginjal sehat, thyroid aman, dan prostat tidak bermasalah. Terima kasih Tuhan.

Fidensius Gunawan (Kontributor/Tangerang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles