HIDUPKATOLIK.COM – Pekan V Prapaskah; Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3, 16-18, 19-20; Yoh. 8:21-30
ALLAH menghormati kebebasan manusia dan selalu memberi manusia kesempatan mengalami beragam situasi akibat pilihan-pilihannya. Daya tahan yang tidak memadai terlebih pada saat derita dan kesusahan melanda, menyebabkan orang mudah marah dan durhaka terhadap Allah serta sesamanya. Demikian perlakuan Umat Israel terhadap Allah dan Nabi Musa yang memimpin perjalanan mereka keluar dari Mesir.
Saat tampil di publik Yesus menghadapi hal serupa. Ia konsisten dan bertindak jujur tentang siapa diri-Nya, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu
dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (8:23). Yesus juga tegas menghadapi orang-orang tidak percaya, yaitu mereka akan mati dalam dosa (8:21). Manusia binasa bukan karena ketidaktahuan tetapi karena tidak menggunakan kebebasannya untuk berpihak kepada Allah.
Terkadang muncul nada kecewa Yesus atas ketidakpercayaan banyak orang. Namun Ia rela menanggung penolakan demi melaksanakan kehendak Allah. Allah menyertai dan tidak membiarkan-Nya sendiri. Yesus membimbing para pendengar-Nya untuk menerima pekerjaan-pekerjaan-Nya yang berasal dari Allah. Ia memberikan kepada manusia
yang menderita akibat dosa, segala sesuatu yang diterima-Nya dari Bapa, bukan dari diri-Nya sendiri.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta
