HIDUPKATOLIK.COM – MEGAH. Ini kata yang terlontar saat menyaksikan Katedral baru Keuskupan Agung Palembang (KAPal), Sumatera Selatan. Katedral Santa Maria, begitu nama gereja ini, ditahbiskan pada hari Sabtu, 25 Maret 2023 oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pippo. Dengan luas bangunan 1667 meter persegi, basement 1250 meter persegi, Katedral bergaya neogotik ini diperkirakan akan mampu menampung sekitar seribu orang.
Dari namanya, tentu kita bisa mengartikan, Ketedral ini dipersembahkan kepada Bunda Maria, Bunda Gereja. Patung Bunda Maria dengan Kanak-kanak Yesus ditempatkan di dalam gereja, di sisi kiri dari arah umat dalam ukuran cukup besar.
Begitu juga di antara menara ditaruh patung Bunda Maria. Pada langit-langit kubah Katedral, terdapat pemandangan yang sangat monumental, Perjamuan Terakhir. Dan, di samping Katedral, terdapat Taman Maria Immaculata Copceptio.
Katedral Santa Maria ini akan menggantikan Katedral Keuskupan Agung Palembang yang lama. Katedral lama memang berukuran kecil. Katedral baru jauh representatif untuk menampung jumlah umat. Lebih dari itu, pembangunan sebuah gereja induk ini juga melambangkan perkembangan umat di KAPal dalam 100 tahun perjalanannya.
Bermula dari dusun terpencil Tanjung Sakti, Gereja Katolik di Sumatera bagian selatan tumbuh subur. Tentu saja, tantangan demi tantangann telah dihadapi oleh para misionaris awal, dari para misionaris Ordo Kapusin (OFMCap) hingga ke misionaris Dehonian (SCJ).
Saat ini, pucuk pimpinan penggembalaan umat KAPal telah diemban oleh uskup diosesan sejak Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ memasuki masa purna bakti. Pada tanggal 10 Oktober 2021, Mgr. Aloysius menyerahkan tongkat penggembalaan kepada Mgr. Yohanes Harun Yuwono. Mgr. Yohanes sebelumnya menjabat sebagai Uskup Tanjungkarang.
Perayaan penahbisan sarat dengan makna syukur. Pada saat ini pula, Mgr. Yohanes menerima Pallium sebagai lambang Uskup Agung Palembang. Kehadiran Nuncio Apostolik, Mgr. Piero Pioppo pada perayaan ini sekaligus menjadi lambang kesatuan Gereja lokal dengan Gereja universal.
Manakala kita menatap ke depan, setelah seratus tahun ini, tantangan yang dihadapi KAPal akan jauh lebih berat. Selain karena luas wilayah di tiga provinsi (Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu), jumlah para pekerja (imam) juga masih terbatas.
Pertumbuhan imam-imam diosesan memang patut disyukuri. Namun, pertumbuhan umat tampak jauh lebih cepat. Kehadiran sejumlah tarekat di KAPal menjadi salah satu solusi strategi pastoral sambil menunggu lahirnya imam-imam diosesan KAPal yang mengikuti masa pendidikan di Seminari Tinggi Santo Petrus Pematangsiantar.
Pertumbuhan umat Allah di Sumatera bagian Selatan ini menjadi menarik untuk dijadikan ‘percontohan’ bagi orang muda dari seluruh Indonesia yang akan merayakan kebersamaan dalam Indonesian Youth Day pada bulan Juni 2023. KAPal akan menjadi tuan rumah. Perwakilan orang muda Katolik akan melihat langsung kemegahan dan keagungan Katedral baru sekaligus menimba pengalaman rohani, bagaimana misi, kehadiran Gereja di kawasan ini hadir di tengah masyarakat yang plural lewat sharing bersama orang muda KAPal dan perjumpaan dengan umat setempat.
HIDUP, Edisi No. 12 Tahun ke-77, Minggu, 19 Maret 2023