HIDUPKATOLIK.COM – HANGATNYA kebersamaan para imam diosesan balita (bawah lima tahun) Regio Sumatera yang berkumpul di Wismalat Podomoro, Banyuasin, Sumatera Selatan pada 27 Februari-3 Maret 2023 menjadi gambaran kerinduan mereka untuk berjumpa dan saling meneguhkan.
Sebagian peserta OGF (On Going Formation) berasal dari ‘rahim’ yang sama, Seminari Tinggi St. Petrus Pematangsiantar, Sumatera Utara. Banyak kisah nostalgia selama masa-masa pembinaan di Bukit Sinaksak yang terungkap dan dan menghadirkan suasana yang segar dan tak jarang mengundang gelak tawa. Berikut ini sharing dari sejumlah imam yang berasal dari 6 keuskupan di Regio Sumatera.
Romo Antoni Nguyen Van Viet
Diosesan Keuskupan Agung Medan
Pengalaman Pertama
Imam yang berasal dari Paroki St. Maria Diangkat ke Surga Philoc, Vietnam ini menyampaikan bahwa sebagai imam diosesan kegiatan OGF di Palembang merupakan pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan bina lanjut imam Regio Sumatera. Imam yang ditahbiskan pada 11 Agustus 2018 di Paroki St. Maria Tarutung, Sumatera Utara ini mengungkapkan pengalamannya. “Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan OGF ini. Saya bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada pantia, karena semua rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar. Semoga kegiatan ini terus dilanjutkan dengan agenda yang rutin, agar para imam semakin kompak, semangat, bahagia dalam karya dan panggilan di manapun ia diutus untuk melayani”.
Romo Patrisius Wara
Diosesan Keuskupan Sibolga
Semangat Kolegialitas
“KEGIATAN ini sungguh bermakna karena membangun kebersamaan dalam sukacita dan kegembiraan sebagai imam yang sungguh-sungguh lahir dari ‘rahim’ yang sama, Seminari Tinggi St. Petrus Pematangsiantar. Selaras dengan tema Berjalan Bersama menjadi Imam yang Tangguh, kami berjalan bersama dalam kolegialitas para imam, mengikuti Kristus Sang Imam Agung. Banyak nilai yang dapat kami gali dan kembangkan setelah mengikuti kegiatan OGF ini. Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan senantiasa mendampingi para imam pilihan-Nya dan tentu Tuhan ingin agar kami mampu mewujudnyatakan karya pastoral yang aplikatif, menjadi pribadi yang mampu membangun kolegialitas di dalam kehidupan sebagai imam dalam kerja sama dengan seluruh umat beriman. Tentu sukacita dan kegembiraan itu harus tampak dalam karya dan pelayanan dalam kebersamaan di tengah umat beriman. Semoga kegiatan ini terus berjalan dengan aneka materi yang terus dikembangkan seturut dengan kebutuhan karya pelayanan seorang imam sesuai dengan cita rasa keuskupan tempat seorang imam menginkardinasikan dirinya”.
Romo Prian Saut Doni Dongan Malau
Diosesan Keuskupan Padang
Membarui Diri
REKTOR Seminari Menengah Maria Nirmala Padang ini menyampaikan ungkapan hatinya yang gembira dan senang karena bisa hadir, berjumpa dengan rekan imam dan mengikuti kegiatan OGF Regio Sumatera. “Hal yang saya dapatkan pertama adalah mau membaharui diri dan diperharui dengan berkumpul bersama para rekan imam dan kedua, melalui aneka kegiatan yang ada membantu kami untuk semakin menghayati semangat imamat kami agar lebih setia dan tangguh dalam menjalaninya ke depan. Semoga OGF tetap terus dilanjutkan dengan aneka materi yang dibutuhkan oleh para imam untuk semakin menghayati imamatnya.”
Romo Yohanes Ongko Handoko
Diosesan Keuskupan Agung Palembang
Perjumpaan yang Meneguhkan
STAF formator di Seminari Menengah St. Paulus Palembang ini menyampaikan pengalamannya. “Sebagai imam diosesan, saya merasa gembira, disegarkan kembali dengan perjumpaan ‘reuni’ ini. Kami bisa melepas kangen, melepas berbagai lelah dan kepenatan dalam pengalaman pastoral di tempat masing-masing. Boleh saling berjumpa, berbagi cerita, saling menguatkan dan juga ada kesegaran baru di mana dalam perjumpaan ini kami juga boleh menerima berbagai materi, melihat kembali diri kami sebagai imam yang ambil bagian dalam Imamat Kristus. Perjumpaan dengan awam dan kaum religius juga membantu kami melihat diri kami sebagai imam. Hal itu juga sungguh memperkaya kami dan menjadi daya koreksi serta evaluasi. Lebih jauh dari itu, kami kemudian menemukan mutiara dalam kegembiraan kebersamaan ini. Kami juga mempunyai daya agar ke depan sungguh menjadi imam yang tangguh, boleh terus berjalan bersama. Semoga kegiatan OGF ini pada kesempatan berikutnya ada perjumpaan yang lebih dengan umat, sehingga kegembiraan perjumpaan ini bukan hanya dirasakan oleh para imam, tetapi juga menjadi perjumpaan dan kegembiraan bagi umat beriman di mana kegiatan ini berlangsung.”
Romo Nicolaus Heru Andrianto
Diosesan Keuskupan Tanjungkarang
Banyak Belajar
DITAHBISKAN pada 22 November 2022 di Stasi St. Petrus Panjang, Lampung ini merupakan peserta dengan usia imamat termuda. “Saya terkesan dengan kegiatan ini. Sebagai imam muda, saya disegarkan kembali untuk melihat perjalanan pastoral dan memang harus banyak belajar. Dari materi-materi yang disampaikan juga menambah wawasan baru bagi saya. Semoga kegiatan ini semakin ditingkatkan lagi dan kemudian juga semakin menambah kreatifitas-kreatifitas baru bagi para imam.”
Romo Simplisius Lowa
Keuskupan Pangkalpinang
Menjadi Tangguh
IMAM yang ditahbiskan pada 22 Mei 2022 di Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Batam, Kepulauan Riau ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bagian yang penting dalam perjalanan imamat seorang imam diosesan. “Tempat kegiatan yang asri dan nyaman mendukung para imam untuk tinggal, berefleksi dan bermenung bersama untuk menjadi imam balita yang tangguh. Semoga OGF tetap menjadi wadah yang baik untuk para imam, sehingga para imam dengan adanya OGF ini menggali semangat panggilan imamatnya, kemudian memberikan semangat bagi para imam untuk menjalani karya pastoralnya di masing-masing paroki. Kegiatan ini sungguh menjadi saat yang sangat baik untuk bina lanjut para imam agar para imam projo di Regio Sumatera sungguh menjadi imam yang tangguh.”
Romo Titus Jatra Kelana (Palembang)
HIDUP, Edisi No.11, Tahun ke-77, Minggu, 12 Maret 2023