HIDUPKATOLIK.COM –Pekan IV Prapaskah; Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47
YESUS berbicara tentang Yohanes Pembaptis sebagai “pelita yang menyala dan bercahaya”. Dalam Injil Yohanes, Yesus menyebut diri-Nya sebagai terang dunia (Yoh 8:12). Jika Yesus adalah terang, maka Yohanes adalah pelita. Hubungan antara Yesus dan Yohanes dapat dibandingkan dengan hubungan antara matahari dan bulan. Matahari adalah sumber cahaya; bulan memantulkan cahaya matahari. Yesus adalah sumber terang Allah, terang kasih Allah dan kebenaran Allah. Peran Yohanes adalah memantulkan terang Yesus dengan memberikan kesaksian tentang Yesus.
Kita dipanggil untuk memantulkan terang Yesus kepada orang lain, terang kasih Allah dan kebenaran Allah, dengan memberikan kesaksian tentang Yesus seperti yang dilakukan Yohanes. Seperti Yohanes, kita juga dipanggil untuk menjadi “pelita yang menyala dan bercahaya”. Kita tidak bisa melihat langsung ke cahaya matahari; kita hanya dapat melihat cahaya matahari yang dipantulkan dalam berbagai cara. Dalam hidup ini, kita tidak bisa memandang langsung kepada Yesus sang terang; kita tidak melihat Dia muka dengan muka. Namun, kita dapat melihat cahaya-Nya sebagaimana tercermin dalam kehidupan orang lain, dan orang lain dapat melihat cahaya-Nya sebagaimana tercermin dalam hidup kita.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (S.X) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago