HIDUPKATOLIK.COM – Uskup untuk Umat Katolik di Lingkungan TNI dan POLRI (Ordinariatus Castrensis Indonesia, OCI), Kardinal Ignatius Suharyo dan wakilnya, Romo Yoseph Maria Marcelinus Bintoro beserta rombongan mengunjungi Kodam XII/Tanjungpura dan Polda Kalimantan Barat pada Selasa (14/03/2023). Turut mendampingi mereka adalah Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus.
Mereka disambut oleh Brigadir Jenderal TNI Kus Arisena, yang mewakili Panglima Kodam XII/Tanjungpura. Kardinal Suharyo mengatakan OCI pernah mengadakan Perayaan Ekaristi untuk TNI/Polri di Aula Kodam XII/Tanjungpura pada 2018.
Setelah singgah di Keuskupan Agung Pontianak untuk santap siang, mereka mengunjungi Polda Kalimantan Barat dan bertemu Irjen. Pol. Suryanbodo Asmoro.
Rangkaian kunjungan diakhiri dengan Perayaan Ekaristi yang dirayakan secara konselebrasi bagi anggota TNI/Polri dan keluarga.
Selebran utama adalah Kardinal Suharyo, sementara konselebran termasuk Mgr. Agus dan Romo Bintoro serta 11 imam lainnya.
“Kehadiran para pastor dan umat sekalian pasti membesarkan hati dan menguatkan umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri serta keluarga dan bagi umat semua,” kata Kardinal Suharyo dalam homilinya.
Prelatus itu juga menekankan sikap mengasihi dan mengampuni yang dimiliki Yesus. “Sementara kasih manusia tidak ada yang sempurna. Dan kita, dengan cara hidup apa pun dan profesi apa pun, mempunyai panggilan yang sama, yaitu bertumbuh menuju kesempurnaan kasih. Itulah yang diajarkan Gereja secara resmi. Siapa pun kita, dengan cara apa pun yang kita tempuh, dan apa pun status kita, tujuan kita sama yaitu bertumbuh menuju kesempurnaan kasih,” lanjutnya, seraya menyinggung Seruan Apostolik Paus Fransiskus, “Gaudete et Exultate” (Bersukacitalah dan Bergembiralah).
Langkah Menuju Kekudusan
Terkait Seruan Apostolik Paus Fransiskus tersebut, Kardinal Suharyo mengutip sebuah poin yang menceritakan seorang perempuan yang tengah pergi berbelanja dan bertemu tetangganya. Mereka lalu mulai berbincang dan menggunjing. Namun perempuan itu tidak mau membicarakan keburukan orang.
Ketika perempuan itu tiba di rumah, kata Kardinal Suharyo, salah seorang anaknya ingin berbicara tentang harapan dan mimpinya. Meski lelah, perempuan itu mau mendengar anaknya dengan sabar dan penuh kasih. Saat perempuan itu merasa gelisah dan memiliki beban hidup, ia memgambil rosario dan berdoa kepada Bunda Maria.
Sementara itu, lanjut Kardinal Suharyo, ketika perempuan itu keluar rumah dan bertemu seorang pengemis di jalan, ia menyapanya dengan kalimat penuh kasih.
Cinta Tanah Air
Dalam sambutannya, Kardinal Suharyo menyebut salah satu bentuk tahapan kasih menuju kesempurnaan melalui profesi adalah menghidupi rasa cinta tanah air dan berjuang terus- menerus untuk melanjutkan warisan iman yang telah ditorehkan para pahlawan nasional beragama Katolik seperti Ignatius Slamet Riyadi (TNI-Angkatan Darat), Yosaphat Sudarso (TNI-Angkatan Laut), Agustinus Adisoetjipto (TNI-Angkatan Udara), dan Karel Sadsuitubun (Polri).
“Ketiga pahlawan nasional dan satu pahlawan revolusi ini melengkapi dua pahlawan nasional dari rohaniwan Katolik, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dan awam Katolik, Ignatius Joseph Kasimo,” katanya, seraya mengajak anggota TNI/Polri untuk terus menghayati kehidupan beriman mereka demi kedaulatan bangsa dan negara.
Sementara itu, Romo Bintoro mengatakan dalam sambutannya bahwa kehidupan beriman di kalangan anggota TNI/Polri perlu senantiasa ditumbuhkan agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik.
“Semakin cinta tanah air dan semakin melaksanakan tugas pokok fungsi dengan mengedepankan semangat belarasa dan jiwa korsa atau Esprit de Corps,” katanya.
Samuel (Kontributor-Pontianak/Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak)