HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan III Prapaskah:2 Raj.5:1-15a; Luk. 4:24-30, Mazmur: 42:2-3; 43:3-4.
KISAH Naaman, seorang panglima dari kerajaan Aram yang sangat terpandang karena kemampuannya dalam strategi perang. Ia sangat dikasihi oleh raja dan bangsanya. Namun ia terkena penyakit kusta. Sebuah penyakit yang mematikan. Di dalam kegusaran yang mencekam, ada seorang gadis Israel menjadi pewarta keselamatan. Sang gadis menceriterakan tentang nabi Elisa di Israel yang dapat menyembuhkan dengan kuasa Tuhan. Dengan menempuh perjalanan yang jauh dan dan penuh tantangan, akhirnya Naaman dapat disembuhkan oleh Nabi Elisa secara Ajaib. Nabi Elisa adalah hamba Tuhan yang diutus kepada bangsa Israel, namun ia ditolak oleh bangsanya.
Injil mengemukakan adegan Yesus di Sinagoga – Nazaret, di mana Ia secara resmi mengumumkan misi-Nya sebagai Mesias. Reaksi para pendengar-Nya heran dan kagum sebab salah satu dari orang sekampung dapat berbicara dengan penuh hikmat dan mempesona. Namun mereka segera berbalik dan menolak Dia sebab Ia anak ‘Tukang Kayu’. Lukas menempatkan nabi Elia dan Elisa dalam cerita untuk menekankan bahwa Yesus sebagai Nabi seperti nabi-nabi terdahulu yang meletakkan dasar misi kerajaan Allah bagi bangsa-bangsa lain sebab Israel sendiri menolak nabi-nabinya.
Kita juga dapat dengan mudah gagal mengenal suara Tuhan melalui orang-orang ‘sederhana’ di sekitar kita. kita sering begitu terpola dengan pemikiran bahwa hanya orang-orang sekitar kaum berjubah yang patut didengarkan. Padahal, Tuhan bebas mengutus orang-Nya untuk berbicara kepada kita.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma