HIDUPKATOLIK.COM –Hari biasa Pekan I Prapaskah. Ul. 26:16- 19; Mzm. 119:1-2,4-5,7-8; Mat. 5:43-48.
SUATU kali di perbatasan Klaten, saya berjumpa seorang tukang pijat yang sudah berusia senja. Bapak itu berkisah tentang kasih pengampunan yang ia alami sendiri. Dulu ia tahanan politik pada masa Orde Baru. Ia ditangkap tanpa alasan dan disiksa dalam penjara oleh para sipir. Ia bahkan sampai dipenjara di pulau nun jauh sebagai
tahanan politik.
Ketika akhirnya bebas, ia mencari nafkah sebagai juru pijat tradisional. Suatu hari, seorang pasien datang ke rumahnya untuk memohon terapi pijat. Pasien itu sakit keras. Si tukang pijat mengenali wajah pasien barunya sebagai seorang sipir yang dahulu ikut menyiksanya di penjara. Akan tetapi, si pasien tidak menyadari hal itu.
Bapak tukang pijat nan budiman itu merawat si pasien dengan penuh kasih, walaupun terkenang penyiksaan kelam itu. Singkat cerita, si pasien ini akhirnya sembuh berkat perawatan tukang pijat yang dulu dia siksa.
Itulah kekuatan pengampunan yang Tuhan anugerahkan kepada setiap insan. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5:6). Sungguh indah kala hidup kita dipenuhi kisah kasih pengampunan.
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta