HIDUPKATOLIK.COM – Hari biasa Pekan I Prapaskah. Yes. 55:10-11; Mzm. 34:4-5,6-7,16-17,18-19; Mat. 6:7-15.
DALAM tradisi Yahudi, tersua citra Allah sebagai Bapa. “Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah “Penebus kami” sejak dahulu kala” (Yes.63:16b). Yesus menggali kekayaan tradisi Yahudi itu kala mengajarkan doa Bapa Kami. Yesus sendiri menyebut Allah sebagai Abba (bahasa Aram). “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu” (Mrk .14:36a).
Tentu saja, bukan berarti bahwa Allah itu laki-laki. Katekismus Gereja Katolik #239 mengajarkan, “Tuhan bukanlah laki-laki atau perempuan.” Alkitab pun menampilkan gambaran keibuan Allah. “Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem” (Yes. 66:13).
Mengapa Yesus menggunakan kata Bapa alih-alih Ibu ketika mengajarkan doa? Dalam tradisi Israel, Allah adalah “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus” (Mzm. 68:6). Ketika berdoa Bapa Kami, kita pun diundang Yesus untuk meneladan kasih kebapaan Allah Bapa pada yang lemah.
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta