HIDUPKATOLIK.COM – Rabu Abu, Yl.2:12-18; Mzm.51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor.5:20-6:2; Mat.6:1- 6,16-18
MANUSIA sering terpaku pada kulit dan melupakan isinya. “Don’t judge a book by its cover!” Apa yang tampil di luar, tidak selalu sejalan dengan di dalam. Manusia
itu punya kecenderungan untuk munafik, penampilan bisa menipu, “L’apparenza inganna!”, kata orang Italia.
Nabi Yo’el berseru, “Koyakkanlah hatimu, jangan pakaianmu…!” Pertobatan yang benar dimulai dari dalam, bukan apa yang semata-mata ditampakkan di luar. Yang batiniah menentukan yang lahiriah. Tidak heran Yesus berkata, “Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat
menajiskannya, … apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” (Mrk. 7:18.20)
Memasuki masa retret agung 40 hari, masa Prapaska, kita diingatkan untuk menjalankan kewajiban iman kita secara otentik dan tulus. Jangan mencari nama
dan pujian, memupuk kepentingan diri sendiri atas nama puasa, doa dan mengumpulkan pahala. Semua ini justru menjadi kejijikan di mata Tuhan. Bertobat
ialah menjadikan diri baru lagi dengan berpaling dari kejahatan kepada kebaikan,
dari munafik menjadi tulus, dari Setan kepada Allah, secara benar dan otentik.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak