HIDUPKATOLIK.COM – Sir.2:1-11; Mzm.37:3-4,18-19,27-28,39-40; Mrk.9:30-37
SEBENTAR lagi tahun politik 2024 akan tiba, namun sekarang aktivitas politik sudah mulai marak dengan rencana pembentukan koalisi dan pemilihan wacapres. Semua antusiasme ini terjadi karena hasrat untuk menjadi pemimpin maupun legislator di tingkat nasional atau lokal. Semua memutar otak, mengumpulkan dana besar, menyusun strategi dan berbagai kelompok pendukung yang dapat membantu untuk mencapai ambisi dan hasrat meraih posisi tertinggi dan terpenting.
Akankah semua yang sekarang sedang berlangsung akan terjadi seandainya ajaran Yesus Kristus tentang siapa sesungguhnya seorang pemimpin diterapkan dalam sistem politik manusiawi? Yang terkemuda harus menjadi yang terakhir, yang memimpin harus melayani, yang menguasai justru menjadi hamba dan pelayan? Mungkin secara verbal dan dalam kampanye diiyakan, namun dalam praktik, jauh panggang dari api…!
Manusia sering jatuh dalam pencobaan untuk menguasai, memimpin, dan merampas untuk diri sendiri. Para pemimpin sulit menjadi anak kecil yang terbuka dan tergantung kepada Allah, sumber kekuasaan itu sendiri. Manusia malah meninggalkan Allah atau menguasai Allah dengan ambisinya sendiri. Semoga para pemimpin masyarakat dan pemimpin rohani yang terpilih sungguh-sungguh menjadi pelayan yang rendah hati dan takut akan Allah dalam melayani masyarakat dan jemaat…!
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak