HIDUPKATOLIK.COM – Kej 6:5-8; 7:1-5.10; Mzm 29:1-4.9-10; Mrk 8:14-21
KITAB Kejadian menunjukkan kepada kita garis keturunan dari Adam dan Hawa pada generasi-generasi selanjutnya (Kej. 4 dan 5). Namun demikian, kejahatan,
kekerasan dan dosa merajalela di luar kendali melalui perkawinan di antara keturunan-keturunan Kain dan keturunan Set. Kenyataan ini jauh dari “gambar dan rupa Allah” yang Ia kehendaki pada awal mula, “Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya” (Kej. 6:5-6).
Di satu sisi, berkat Tuhan untuk berkembang biak dan bertambah banyak
terus dinyatakan, bahkan kepada orang-orang berdosa, sebagaimana kepada Kain
dan keturunan-keturunannya. Sungguh pun demikian, di sisi lain, manusia tidak
mengingat kebaikan Tuhan dengan hati yang penuh syukur. Dosa dan kejahatan
yang ditimbulkan manusia membuat Ia sedih dan menyesal, padahal sebetulnya manusia diciptakan untuk Allah.
Di balik persoalan moral kejahatan manusia ini, Allah memiliki kerinduan untuk memulihkannya, supaya manusia dapat mengambil bagian dalam hidup Allah. Mari kita menggunakan kehendak bebas yang Tuhan anugerahkan kepada kita, bukan untuk hal-hal yang dapatmenyeret kita pada dosa, tetapi untuk selalu ingat akan kebaikan-kebaikan-Nya dan hidup berpegang pada sabda-Nya.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat