web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

SELAMAT JALAN, ROMO MARTIN IRAWAN, SS.CC: BUAH SULUNG SS.CC INDONESIA

5/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Setelah disemayamkan selama dua hari di Gereja St. Mikael – Bandung, Romo Martin Irawan, yang menghadap Bapa di Surga pada tanggal 9/2/2023 dalam usia 81 tahun, dimakamkan di TPBU Astana Mawar Asi (AMA), Arjasari, Banjaran, Bandung pada hari Senin, 13 Februari 2023.

Sebelum prosesi pemakaman dijalankan, ada beberapa acara yang dilaksanakan di Gereja St. Mikael tersebut. Acara pertama adalah pelepasan jenazah imam pertama Indonesia SS.CC ini  dengan tradisi SS.CC yang dipimpin oleh Romo Pankras, SS.CC (Provinsial).

Dalam acara ini,diletakkan beberapa simbol yang sangat bermakna, antara lain, yaitu Lilin Paskah, Buku Konstitusi Kongregasi SS.CC, Skapulir, dan Stola di atas peti jenasah.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Lilin Paskah menyimbolkan bahwa Romo Martin Irawan telah mengambil bagian dalam terang Kristus.

Buku Kontitusi melambangkan bahwa ia sangat setia dan taat terhadap peraturan hidup kongregasi SS.CC.

Skapulir menandakan bahwa ia telah mengenakan mantol yang melindungi perjalanannya menuju Kerajaan Sorga.

Stola melambangkan bahwa ia telah menghidupi imamatnya, yaitu menguduskan, mengajar, dan menggembalakan.

Acara kedua adalah Perayaan Ekaristi dan pemberkatan jenazah. Perayaan Ekaristi dilakukan secara konselebrasi yang dipimpin oleh Provinsial.

Dalam khotbahnya, Romo Lambert, SS.CC (Wakil Provinsial) mengatakan bahwa banyak kenangan yang penuh inspirasi dari Romo Martin.

Romo Lambert juga menyampaikan bahwa Romo Martin merupakan teladan dalam kekudusan, ketaatan, kesederhanaan, kedisiplinan, dan keberanian.

Baca Juga:  Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM: Membawa Salam Damai

Sebelum menutup Misa dengan berkat, Provinsial menyampaikan sebuah kesan bahwa Romo Martin selama hidupnya tidak merepotkan dan ia meninggal dunia dengan tenang tanpa memberikan kesulitan apapun.

Setelah acara kongregasi dan Perayaan Ekaristi, jenazah dibawa ke tempat pembaringan yang terakhir. Jenazah diiringi oleh para romo, bruder, Frater, cabang awam SS.CC, keluarga Romo Martin, dan umat.

”Kematian adalah akhir perjuangan. Buah dari perjuangan adalah terbukanya pintu kehidupan.”

Romo Felix Supranto, SS.CC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles