HIDUPKATOLIK.COM – Ucapan Profisiat itu disampaikan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mengawali khotbahnya pada tahbisan diakonat empat frater diosesan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga, Katedral, Jakarta, Rabu, 8/2/2023, sore. Para frater tersebut adalah Frater Albertus Adiwenanto Widyasworo, Frater Bernard Rahadian, Frater Wahyudi Paweling, dan Frater Ludowikus Andri Novian.
Kardinal mengatakan, tahbisan diakon bukan sekadar berarti satu jenjang menuju imamat.
“Ditahbiskan menjadi diakon berarti suatu keputusan iman untuk terus membentuk jati diri sebagai diakon, artinya pelayan. Baru sesudah keputusan untuk membangun jadi diri sebagai pelayan itu diambil dan dibuktikan secukupnya selama masa diakonat, nanti para frater akan ditahbiskan menjadi imam,” ujar Kardinal.
“Harapannya, watak diakon, watak pelayan akan menjadi landasan kuat dan hidup seorang imam dan perutusan yang dipercayakan kepadanya,” ujar Kardinal.
Dia akhir khotbahnya, Kardinal mengajak umat yang hadir dan yang hadir melalui siaran langsung Komsos KAJ (live streaming) untuk mendoakan keempat diakon baru.
“Semoga keempat saudara kita ini, berkat rahmat tahbisan diakon dibantu terus menerus untuk membuka pintu hati kepada Roh agar hidup mereka selalu diperbarui menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang semakin handal,” ujar Kardinal yang didampingi Kepala Paroki Katedral, Romo Albertus Rudi Hani Hartoko, SJ dan Rektor Seminari Tinggi Keuskupan Agung Jakarta St. Paulus II, Romo Yohanes Purbo Tamtomo.
Untuk menjalani masa diakonat, keempat diakon ditempatkan di empat paroki di lingkungan KAJ: Frater Albertus Adiwenanto Widyasworo di Paroki Harapan Indah, Frater Bernard Rahadian di Paroki Kelapa Gading, Frater Wahyudi Paweling di Paroki Alam Sutra, dan Frater Ludowikus Andri Novian di Paroki Bojong Indah.