HIDUPKATOLIK.COM – Patung Perawan Maria tidak tersentuh setelah runtuhnya katedral Katolik dalam gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada hari Senin (6/2), menimbulkan kerusakan parah dengan jumlah korban tewas sudah melebihi 6.000 jiwa dan menyebabkan ribuan lainnya terluka.
Gambar Bunda Maria tidak terluka dalam gempa yang meruntuhkan Katedral Kabar Sukacita di kota Alexandretta di provinsi Turki Hatay. Katedral adalah gereja utama Vikariat Apostolik Anatolia.
Di Facebook, Pastor Antuan Ilgit, seorang imam Jesuit Turki, meminta umat beriman untuk “berdoa bagi kami dan bagi umat. Itu adalah gempa bumi yang kuat. Kami belum memiliki berita pasti. Namun, katedral kita sudah tidak ada lagi!”
“Alhamdulillah kami, saudara perempuan kami, dan kolaborator kami baik-baik saja dan kami berusaha menerima mereka yang datang untuk tinggal bersama kami,” tambahnya.
Dalam posting Facebook berikutnya, imam itu berkomentar bahwa “runtuhnya katedral itu mengejutkan; baru kemarin saya merayakan Misa di sana, pada hari Minggu!”
“Sekarang batu hidup yang perlu diperhatikan ada di sini, dan dengan pertolongan Tuhan kita akan bisa membangun kembali semuanya,” kata Ilgit.
“Kita semua berada di ruang makan, yang lebih mudah diakses, di mana kita juga merayakan Misa! Saya membawa gambar Madonna dari katedral; citra ini akan menjadi kekuatan kami dan bersamanya kami akan menghadapi segalanya,” katanya.
“Kami terus percaya pada Tuhan dan pemeliharaan suci-Nya. Hujan turun, dingin, dan getarannya sangat kuat. Kami merasakan kedekatan Anda dan mengandalkannya. Kami juga menyimpan Suriah tercinta di hati kami. Semoga Tuhan menjaga kita dalam kasih-Nya dan bermurah hati kepada kita!” pungkas imam itu.
Pada dini hari Senin, 6 Februari, gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki tenggara dan Suriah barat laut. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 13.30. waktu setempat, gempa berkekuatan 7,5 SR kedua melanda Turki tengah, merobohkan lebih banyak bangunan.
Turki terletak di salah satu zona seismik paling aktif di dunia.
Pemerintah Turki telah mengumumkan keadaan darurat tingkat 4 dan telah meminta bantuan internasional setelah lebih dari seribu bangunan di berbagai provinsi di Turki selatan dan Suriah utara dihancurkan oleh gempa kuat tersebut.
Pemerintah Turki juga telah menetapkan tujuh hari berkabung atas tragedi tersebut.
Kardinal Matteo Zuppi, uskup agung Bologna dan presiden Konferensi Waligereja Italia, mengirim pesan kepada mereka yang terkena dampak gempa. “Atas nama Gereja di Italia,” dia berkata, “Saya menyatakan belasungkawa mendalam dan kedekatan saya dengan penduduk yang diuji oleh peristiwa tragis ini, memastikan doa bagi para korban, keluarga mereka, dan yang terluka.”
Dia juga berharap bahwa “mesin solidaritas internasional akan segera dioperasikan untuk memastikan rekonstruksi yang cepat.”
Para uskup Italia menjanjikan bantuan sebesar 500.000 euro untuk para korban di kedua negara dan mencatat bahwa di Suriah, “gempa bumi melanda sebuah negara yang telah dilanda perang dan di mana lebih dari 80% penduduknya hidup dalam kemiskinan.”
Jumlah korban di Turki dan Suriah terus meningkat seiring dengan diangkatnya puing-puing. **
Catholic News Agency/Frans de Sales, SCJ