HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa IV; Ibr. 11:32-40; Mzm. 31:20,21,22,23,24; Mrk. 5:1-20
JIKA bertemu orang gila yang kerasukan setan dan sangat liar sehingga tak seorangpun dapat menjinakkannya, apa yang akan Anda lakukan? Orang ini menyembah sekaligus menyerang Yesus dengan kata-kata kasar. Ia menyebut diri legion, banyak sekali, dan tahu saatnya akan tiba yakni ditumbangkan oleh Yesus
yang datang untuk menegakkan Kerajaan Allah. Ia minta dipindahkan ke babi-babi yang dalam Tradisi Yahudi dianggap binatang haram dan najis.
Karena nyaman bersarang dalam tubuh orang yang dikuasainya, roh jahat merasa
tersiksa ketika Yesus mengusirnya. Yesus menyelamatkan manusia dari segala
bentuk penindasan, apapun taruhannya. Sekawanan besar babi terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati semua. Para pemilik babi tentu marah, Yesus diusir keluar dari daerah mereka. Ia menerima risiko dibenci orang sekota demi membebaskan satu jiwa yang terbelenggu.
Yesus bukan hanya ditolak di daerah kafir, di kampung halaman-Nya sendiri Ia
juga dicurigai. Bahkan risiko terberat kelak harus dihadapi yaitu menyerahkan nyawa-Nya. Perutusan yang diemban Yesus adalah misi universal tanpa sekat suku dan
bangsa serta tanpa pandang bulu. Ia tetap mengasihi dan memintakan pengampunan dari Allah bagi para penjahat yang memusuhi dan membunuh-Nya.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta