HIDUPKATOLIK.COM – Pesta Bertobatnya St. Paulus Rasul; Kis. 22:3-16 atau Kis. 9:1-22; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-18.
PERTOBATAN Paulus adalah salah satu peristiwa penting di tahun-tahun awal gereja. Paulus beralih dari seorang penganiaya menjadi seorang pewarta keselamatan Kristus bagi orang-orang bukan Yahudi. Paulus kemudian mendirikan Gereja-gereja di sepanjang Turki dan Yunani modern. Paulus selalu mengaitkan transformasi dalam
dirinya dengan anugerah Tuhan. “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.”(1 Kor 15:10)
Transformasi serupa terjadi pada Paus Fransiskus. Dalam bukunya, ia mengakui secara terbuka bahwa pada masanya sebagai provinsial Yesuit di Argentina, dia pernah membuat kesalahan besar.Kesalahan itu memiliki konsekuensi serius bagi dua Yesuit yang ia kenal. Dia sangat menyesal atas kegagalan itu dan mohon pengampunan dari Tuhan. Sejak saat itu, ia merasakan belas kasihan Tuhan yang begitu kuat dalam hidupnya. Maka tidak heran bahwa dalam masa kepausannya, Paus Fransiskus memperkenalkan Allah yang berbelas kasih yang merupakan pengalaman personalnya. Dia tahu dirinya sebagai pendosa yang diampuni dan itu memberinya sukacita dan kebebasan besar dan pemahaman yang besar pula atas kegagalan orang lain.
Kisah Paulus dan Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa kemurahan Tuhan tersedia bagi kita semua jika kita terus memintanya. Kita semua adalah pendosa yang diampuni dan sebagai pendosa yang diampuni, Tuhan dapat bekerja dengan penuh kuasa sepanjang hidup kita.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (SX) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago