HIDUPKATOLIK.COM – “UMAT Katolik Keuskupan Agung Makassar, bukanlah penumpang gelap dalam sebuah gerbong yang bernama Negara kesatuan Republik Indonesia. Bukan pula penumpang yang naik di pertengahan atau di persimpangan jalan. Sejak awal berdirinya republik ini, dan bahkan dalam memperebutkan kemerdekaan, sejumlah kader dan tokoh umat Katolik, selalu berada di garda terdepan dan bahkan tidak segan-segan mengorbankan jiwa raganya untuk Gereja, bangsa dan negara.”
Penegasan ini disampaikan Ketua Komisi Kerasulan Awam dan HAk Keuskupan Agung Makassar, Pastor Albert A. Arina saat memberikan sambupan pada launching Tahun Politik Keuskuan Agung Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 14/1/2023 di Makassar.
Menurut Pastor Albert, semangat Pro Ecclesia et Patria (untuk Gereja dan Bangsa), bukan hanya merupakan slogan kosong dan hampa, melainkan sebuah pekik yang menggelorakan semangat, cinta, pengabdian dan perjuangan umat untuk memberikan diri seutuh-utuhnya bagi kepentingan Gereja, bangsa dan negara.
“Pesta demokrasi akan segera digelar. Kita berpacu dengan waktu. Semua anak bangsa, tidak terkecuali dari golongan mana, mempersiapkan diri. Umat Katolik Keuskupan Agung Makassar, ada di mana?,” katanya.
Acara ini dihadiri umat dari pelbagai tempat di Makassar. Hadir pula Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku Ada, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Pastor Hans Jeharut, dan pengamat politik dan Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo.
Masuk Tahapan Pemilu
Menurt Pastor Albert, tahun 2023 menjadi masa yang kritis bagi kita. “Tahapan-tahapan pemilu, termasuk kampanye terbuka dan lain-lain, terlaksana di tahun ini. Konflik terbuka sangat rawan terjadi. Oleh karena itu, Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Makassar, berinisiatif mengosolidasikan segenap komponen, potensi dan kekuatan umat beriman, agar dapat bersinergi menjadi satu kekuatan yang solid, berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berkehendak baik, membangun jaringan sosial yang lebih luas agar mampu terkonsolidasi, mengawal agenda pilitik pesta demokrasi 2024,” papar Pastor Albert.
Menurut Pastor Albert, menyatukan visi dan misi, kekuatan, kemampuan dan potensi yang ada, serta gerak bersama umat beriman, tidaklah semudah membalik telapak tangan, namun merupakan sebuah keniscayaan.
“Mau atau tidak mau, kita harus duduk bersama memikirkan kelangsungan hidup kita sebagai anggota Gereja sekaligus sebagai anak bangsa. Dengan tanpa kenal lelah, Kita terus mengajak dan memotivasi rasul awam untuk bangkit dan bergerak, singsingkan lengan baju, menyongsong masa depan yang penuh harapan,” ungkapnya.
“Centire Cum Ecclesia yang menjadi tema pergerakan dan perjuangan kita ini, menjadi spirit yang dapat menyatukan mimpi, pikiran, perkataan, kehendak dan tindakan. Para kader kita yang potensial, kita berikan ruang yang sebesar-besarnya untuk merebut simpati dan hati masyarakat. Kita berikan panggung untuk digunakan semaksimal mungkin, agar semakin dikenal, disayangi dan akhirnya dipilih. Semua ini kita lakukan, semata-mata, agar semua kader- kader potensial dapat menjadi pemimpin yang baik, berprestasi, punya integritas diri, disayangi dan dibanggakan, yang lahir dari rahim Gereja sendiri,” kata Pastor Albert.
Pastor Albert menyampaikan, jumlah umat Katolik di Keuskupan Agung Makassar terus bertambah, sekarang menjadi 166.354 jiwa, tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawesi Temggara dan Sulawesi Barat. Umat dilayani oleh 135 pastor, tersebar dalam 5 wilayah Kevikepan, dan 49 Paroki, serta 525 stasi.
“Dari data di atas menjadi jelaslah bahwa potensi dan kemampuan umat Katolik Keuskupan Agung Makassar, tidak bisa dipandang sebelah mata,” tuturnya.