web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Natal Oikumene Sumatera Selatan Dihadiri Gubernur, DPRD, FKUB,TNI/Polri; Gubernur: Pluralisme Itu Keindahan, Seperti Indahnya Pelangi

5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Perayaan dan Ibadah Natal Oikumene Kristen – Katolik TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) digelar pada Jumat, 6 Januari 2023 mulai pukul 17.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Ballroom SOMA Jalan Veteran no. 999 Palembang.

Acara dihadiri sekitar 1800 umat Kristiani baik Katolik maupun aras Persekutuan Gereja Indonesia, Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GPI), Persekutuan Gereja Lembaga Injili (PGLII), Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) , Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) dan Bala keselamatan yang tergabung dalam Oikumene Kristen Katolik Sumatera Selatan.OKKSS yang merupakan rumah bagi umat Kristiani di Sumsel

Uskup Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono sedang memberikan renungan Natal pada perayaan Natal OKKSS.

Ibadah ini dipimpin Pastor Simon Margono, Ketua Presedium OKKSS didampingi para pendeta pimpinan aras, khotbah oleh Uskup Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono.

Baca Juga:  CERITA NATAL TAHUN INI (Oleh: A.M. Lilik Agung)

Mgr. Harun mengatakan bahwa,”Jalan lain itu adalah jalan yang benar, jalan yang menuju keselamatan, jalan yang bukan mementingkan diri sendiri, melainkan jalan pengorbanan diri. Bergembiralah dan bersukacitalah sebab kita telah ditebus oleh sang penyelamat, untuk itu kejarlah kesalehan.”

Atraksi paduan suara, tari pelangi Nusantara mengisi acara Natal Oikumene.

Suasana bertambah meriah dengan penampilan tarian yang menggambarkan kehidupan umat Kristen-Katolik di Sumsel. Ada juga penampilan solo dan tamborin, penampilan paduan Suara Cholour Choir dengan organis Lala juga penampilan lagu-lagu dan penampilan dari perwakilan gereja-gereja.

Hadir Gubernur H.Herman Deru, Ketua DPRD Sumsel, Hj Anita Noeringhati, Kasdam Sriwijaya Brigjen TNI Izak P, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Muhammad Ngajib, Danlanud Sri Mulyono Herlambang Kol Sigit Gatot Pasetyo, Danlanal, Kakanwil Kemenag Sumsel, Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva, Uskup Emiritus Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Pembimas Katolik, Kristen, tokoh-tokoh lintas agama MUI, Walubi, FKUB, NU, Muhammadiyah, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Matakin, dan umat Kristiani dan TNI/Kepolisian.

Baca Juga:  CERITA NATAL TAHUN INI (Oleh: A.M. Lilik Agung)
Ketua panitia, Kasianus Relaumbanua (kanan) menyambut kedatangan Ketua DPRD Sumsel Hj Anita Noeringhati, Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Duta Literasi Sumsel Ratu Teni Leriva.

Ketua Panitia, Kasianus Telaumbauna dalam sambutannya mengatakan bahwa Natal dalam suka cita di mana Tuhan memberi kekuatan, pengharapan dan penghiburan kepada semua orang.

Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati menyampaikan bahwa kehadiran semua lintas agama pada perayaan Natal oikumene membuktikan bahwa Provinsi Sumsel tetap bisa membuktikan provinsi zero konflik. Di akhir sambutannya Noeringhati menyanyikan lagu Sepasang Mata Bola.

TNI, Polri dan umat kristiani dalam perayaan Natal OKKSS.

Herman Deru sebelum menyampaikan sambutannya membacakan dua pantun. Selanjutnya ia mengatakan bahwa, “Kita bersyukur hidup di Sumsel, karena kita bersatu dalam perbedaan, kita selalu mencari persamaan untuk kita jadikan alat perdamaian. Kita tidak pernah sibuk dengan mencari perbedaan, maka malam ini , oekimene tidak ada yang paling pantas yang saya ucapkan kecuali terima kasih telah berbagi kebahagiaan, yang setelah 2 tahun ini karena covid saudara kita tidak merayakan ini,” ujar.

Baca Juga:  CERITA NATAL TAHUN INI (Oleh: A.M. Lilik Agung)

“Kunci semangat itu bahagia dulu, dan semua agama pasti mengajarkan kasih kepada ibu. Kita harus membangun moderasi beragama, di mana kita tidak mempersoalkan kepercayaan orang lain,” ujarnya.

Uskup Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono (pakai masker) dan Eskup Emiritus Sl Sudarso menyambut kedatangan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (berbatik).

Menurut Herman Deru, salah satu kunci kerukunan beragama itu adalah saling menghormati terutama Sumatera Selatan yang memiliki pluralisme.

“Pluralisme itu keindahan, seperti indahnya pelangi karena campuran berbagai warna. Di dalam pluralisme itu sudah seharusnya mencari kesamaan bukan perbedaan. Persamaan bisa dijadikan alat perdamaian. Bahagia itu harus bersama-sama, tidak bisa kita bahagia hanya seorang,” tandasnya.

Andreas Daris Awalistyo (Palembang)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles