web page hit counter
Minggu, 24 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Paus Fransiskus Membarui Keinginan untuk Perdamaian di Dunia yang Dilanda Perang

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Pada Pesta Santo Stefanus kemarin, Paus Fransiskus membarui seruannya untuk perdamaian di dunia, terutama mengingat mereka yang menderita akibat perang yang menghancurkan di Ukraina.

Dua wanita ini menyalakan lilin di sebuah gereja Ortodoks di Kyiv, Ukraina.

Berbicara kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus setelah berdoa Angelus pada Senin (26/12/2022), Paus Fransiskus membarui seruannya untuk perdamaian dunia, terutama mereka yang menderita akibat perang di Ukraina.

“Saya membarui keinginan saya untuk perdamaian: perdamaian dalam keluarga, perdamaian di paroki dan komunitas agama, perdamaian dalam gerakan dan asosiasi, perdamaian bagi orang-orang yang dilanda perang, perdamaian untuk Ukraina yang tersayang dan martir.”

Perdamaian untuk Ukraina

Pada pesta St Stefanus, Paus Fransiskus menyapa mereka yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dan mereka yang mengikuti secara daring “dalam iklim spiritual sukacita dan ketenangan Natal Suci.”

Baca Juga:  Uskup Agung Palembang: Banyak Intelektual Katolik, Hanya Sedikit yang Mau Berproses

Memperhatikan jumlah bendera Ukraina yang ada di alun-alun, Paus meminta perdamaian bagi “para martir” di negara yang dilanda perang itu.

Perdamaian untuk semua wilayah yang dilanda konflik

Bendera Ukraina dikibarkan tinggi-tinggi di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Pesan kelahiran Tuhan sebagai “Pangeran Damai” digarisbawahi dengan pesan Paus “Urbi et Orbi” pada Minggu, di mana Paus sekali lagi berbicara tentang perlunya perdamaian di dunia yang menderita akibat perang dan konflik.

Memperhatikan banyak perang yang melanda populasi yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia, Paus Fransiskus mencatat bagaimana saat ini ada “kelaparan perdamaian” yang sebenarnya.

Mereka yang secara khusus terkena dampak perang, lanjut Paus, adalah anak-anak, yang menderita kelaparan akibat dampak dan kehancuran dari “perang tak masuk akal” di Ukraina dan bagian lain dunia.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga Lima Tahun ke Depan

Pada Angelus Senin, Paus mengakhiri pidatonya dengan berterima kasih kepada mereka yang telah mengiriminya ucapan selamat Natal ini dan terutama untuk “hadiah doa” mereka.

Sophie Peeters (Vatican News)/Frans de Sales, SCJ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles