web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Uskup Bandung/Ketua KWI: Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC: Natal: Jalan Kreatif Penuh Kasih Karunia dan Kebenaran

5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Minggu, 25 Desember 2022 Hari Raya Natal. Yes.52:7-10; Mzm.98:1,2-3ab, 3cd-4, 5-6; Ibr.1:1-6; Yoh.1:1-18

ALLAH menciptakan dunia dengan teratur. Allah melihat dunia ciptaan-Nya itu baik adanya. Segalanya dibuat berkecukupan. Ada tempat yang luas, makanan yang memadai, tanaman, binatang, dan alam yang hidup harmonis, serta teman sepadan yang melengkapi satu lain dalam sukacita surgawi. Pada saat itu, ada damai sejahtera di antara manusia dan alam semesta. Namun, akibat dosa, manusia menjauh dari Allah. Ia menjadi jahat dan makin serakah hingga ada orang yang lapar, tak memiliki tempat tinggal, serta mengalami ketidak-adilan, kekerasan, dan peperangan.

Allah tidak membiarkan situasi konflik tersebut. Ia hendak memulihkannya dan mengembalikan “surga yang telah hilang.” Injil Yohanes menjelaskan inkarnasi, yaitu Putera Allah menjadi manusia sama seperti kita. “Sabda telah menjadi daging dan tinggal di antara kita” (Yoh. 1: 14) Allah yang mulia rela lahir sebagai manusia dina dan kelak wafat sebagai yang terhina.

Ia menjadi manusia untuk menyatakan kebenaran bahwa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3: 16) Sang Sabda menjadi manusia agar Ia dapat membawa kembali manusia dengan selamat kepada Allah.

Baca Juga:  Percakapan Terakhir dengan Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM

Jalan kreatif yang ditempuh Allah ini melibatkan Maria dan Yosef yang dengan berani penuh iman melaksanakan rencana Allah. Ketika tak ada tempat penginapan, mereka pun secara kreatif menemukan kandang binatang untuk melahirkan Sang Putera. Di kandang yang menjadi istana Sang Raja Damai itulah, terjadi perjumpaan penuh rahmat antara manusia dan Allah; antara raja dan gembala, antara orang dan binatang dalam keheningan semesta.

Tak mungkin seorang yang telah sujud menyembah Yesus, Sang Raja Damai, tak diubah jalan hidupnya bagai orang-orang bijak dari Timur yang pulang ke negerinya “melalui jalan lain” (Mat. 2: 12) yang ditunjukkan Tuhan. Ada perubahan jalan hidup, yaitu dari rute perjalanan datang ke jalur pulang yang sesuai dengan kehendak Allah. sekalipun mereka tetaplah “raja” (tiga orang bijak). Tak mungkin seorang yang telah berjumpa Justru Selamat, yaitu Kristus Tuhan, tak diubah kualitas hidupnya bagai para gembala yang pulang ke rumah “sambil memuji dan memuliakan Allah” (Luk. 2: 20).

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Ada perubahan kualitas hidup yang penuh sukacita sekalipun mereka tetaplah gembala. Gembala teteplah gembala, tetapi kini menjadi gembala yang penuh sukacita. Raja tetaplah raja, tetapi mengikuti jalan lain yang ditunjukkan Tuhan. Natal mengajak kita untuk merubah jalan hidup hingga makin kreatif sesuai dengan kehendak Allah dan meningkatkan kualitas hidup hingga makin bersukacita karena perjumpaan dengan Tuhan.

Melalui pesan Natal bersama 2022, PGI dan KWI mengajak kita untuk mewujudkan kasih karunia Allah dengan menempuh jalan-jalan baru yang ditunjukkan Allah agar kebenaran akan kasih Allah bukan hanya menjadi bahan pewartaan, tetapi juga sungguh menjadi pengalaman nyata setiap orang.

Dengan sangat bagus, pesan Natal tersebut merumuskan beberapa jalan baru yang bisa dilakukan dalam semangat sinodal “Dengan berjalan bersama kita dimampukan untuk ‘pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat’: membangun kembali kehidupan dari keterpurukan dalam berbagai bidang akibat pandemi; membangun peradaban kasih di tengah menguatnya tindak kekerasan; merajut kerukunan di tengah merebaknya intoleransi; mempopulerkan budaya jujur di tengah mengguritanya tindak kejahatan korupsi; menggemakan pertobatan ekologis di tengah maraknya kerusakan lingkungan hidup, dan mengembangkan hidup berpolitik yang beretika menjelang pesta demokrasi tahun 2024.

Baca Juga:  Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM: Membawa Salam Damai

Berjalan bersama dapat menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Kita hilangkan berbagai pikiran negatif dan prasangka buruk. Kita kembangkan budaya hidup damai dan bersaudara.” Di situlah Natal menjadi pengalaman kelahiran Yesus secara nyata kini dan di sini dalam hati orang yang berkehendak baik hingga tergerak hati dan budinya untuk mencari cara-cara kreatif bagaimana menyatakan kasih karunia dan kebenaran Allah yang menyelamatkan dunia.

“Natal mengajak kita untuk mengubah jalan hidup hingga makin kreatif sesuai dengan kehendak Allah dan meningkatkan kualitas hidup hingga makin bersukacita karena perjumpaan dengan Tuhan.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles