HIDUPKATOLIK.COM – Konser Natal, demikian tajuk dari e-flyer yang dikirim panitia. Sempat terbersit, koq Gereja Katolik merayakan Natal dalam Masa Adven. Tapi setelah dibaca ulang dengan lebih teliti, ternyata ini bukan perayaan Natal. Ini adalah sebuah konser bernuansa Natal. Diadakan dalam rangka pencarian dana pembangunan GKP Paroki Bintaro Gereja St. Matius Penginjil.
Paroki Bintaro yang telah 39 tahun mengayomi umat, terus bertumbuh. Kini jumlah umat ada sekitar 12 ribu yang terdaftar. Selama ini pembinaan iman umat, seperti persiapan komuni pertama, acara BIA, BIR, OMK, acara berbagai komunitas dan seksi, sering terkendala ketersediaan ruang. Hanya ada aula Leo Soekoto dan beberapa ruang kecil yang jauh dari memadai. Maka keberadaan GKP menjadi keniscayaan.
Paroki telah memiliki sebidang tanah seluas 3.600 m2 persis di seberang gereja. Di atas tanah inilah dibangun sebuah gedung dengan luas 7.000 m2 dan diharapkan dapat menampung berbagai kegiatan segala lapisan umat. Dirancang oleh arsitek kondang Han Awal, GKP ini memiliki area parkir mobil di rubanah. Lantai satu diisi banyak ruangan. Sedangkan aula besar ditempatkan di lantai dua.
Saat ini GKP sudah setengah jadi, karena sudah mulai dibangun sejak September 2018. Namun karena pandemi covid-19, maka setelah penutup atap terpasang, kegiatan pembangunan dihentikan. Banyak yang belum finishing. Bahkan ruang aula di lantai dua, lantai masih berupa cor beton, ketika menengok ke atas nampak rangka atap bangunan, demikian juga pasangan bata dinding masih belum diplester.
Tahun ini setelah pandemi melandai, Panitia memutuskan melanjutkan pembangunan serta mentargetkan tuntas pada bulan September tahun depan. Namun untuk menuntaskannya masih dibutuhkan banyak biaya.
Maka seksi dana dari panitia kembali bergerak. Pada November lalu, mereka mendapat dukungan dari Puspas Samadi. Semua hasil kolekte yang terkumpul selama bulan November baik dari Misa online, acara OKS, dan PW, diserahkan ke paroki Bintaro. Romo Sutiyo SX selaku pastor kepala, setia hadir dalam acara OKS, bahkan sejak beberapa bulan sebelumnya. Romo berkumis nan ramah dan kocak ini menjadi terkenal di kalangan pencinta OKS.
Lalu acara konser Natal ini yang diselenggarakan pada Sabtu, 17 Desember lalu. Suatu upaya pencarian dana yang kreatif, sekaligus pertunjukan seni kelas dunia. Ini adalah konser Jakarta Concert Orchestra. Sebuah grup orkestra yang telah berkarya selama 20 tahun dan telah malang melintang melakukan konser musik klasik di mana-mana. Juga ada Batavia Madrigal Singers, kelompok paduan suara yang telah sering mengharumkan nama bangsa dalam berbagai lomba paduan suara di Eropa. Mereka baru saja meraih juara European Grand Prix for Choral Singing di Tours, Perancis. Tak ketinggalan, tampil sang pendiri sekaligus konduktor Avip Priatna, yang selama puluhan tahun sangat konsisten berkarya di dunia musik, khususnya musik klasik. Beliau telah menerima berbagai penghargaan sekaligus pengakuan dari beberapa negara Eropa yang merupakan kiblat musik klasik dunia.
Walaupun konser diadakan di Aula GKP yang sesungguhnya belum siap, namun panitia berhasil menyulap aula ini sehingga penonton cukup nyaman. Suhu ruangan terjaga dengan adanya AC di banyak titik. Dinding-dinding ditutup kain hitam dan diberi lampu sorot dengan jarak tertentu. Cantik dan elegan. Bagian belakang panggung ada layar sangat besar yang menampilkan video animasi bernuansa Natal. Tata lampu panggung juga memukau. Lalu yang paling penting dalam suatu konser, tentu saja tata suara. Ciamik. Suara dari pelantang terdengar jernih dan merata. Keras tapi tidak memekak di telinga. Bukti kerja serius dari panitia dalam mempersiapkan konser ini.
Selama pertunjukan yang berlangsung sekitar dua jam, Jakarta Concert Orchestra tampil dengan 15 pemusik. Sedangkan Batavia Madrigal Singers malam itu menghadirkan 18 penyanyi, imbang putra dan putri. Selain mereka, tampil dua solist Farman Purnama dan Stefani Yang. Setelah beberapa sambutan, konser dibuka dengan lagu A Christmas Overture secara instrumental. Baru pada lagu kedua, BMS mulai memperdengarkan suara emasnya dalam lagu Silver Bells. Total sebanyak 20 lagu dimainkan dan dinyanyikan secara bergantian. Konser ditutup dengan lagu It’s Wonderful Christmas Medley oleh Farman dan Stefani, plus tentunya BMS.
Sungguh suatu konser yang indah, memanjakan mata dan telinga. Semua penonton menikmati. Termasuk Uskup tercinta, Ignatius Kardinal Suharyo nampak sangat menikmati. Kehadiran beliau meneguhkan umat Bintaro dan tentu panitia, dalam perjuangan mewujudkan GKP ini.
Di akhir acara, Uskup mengucapkan selamat dan terima kasih. Ada pesan dari beliau, agar tidak hanya dapat membangun, tapi hendaknya kelak juga dapat memelihara dengan baik. Selain itu juga ada harapan, semoga kelak GKP ini dapat dipergunakan oleh segala lapisan umat setiap hari, tidak hanya di akhir minggu. Bahkan GKP dapat juga dimanfaatkan masyarakat sekitar gereja yang membutuhkan tempat berkumpul dan bersilahturahmi. Demi terwujudnya kesejahteraan bersama di kawasan Bintaro.
Selamat kepada umat Paroki Bintaro. Terus bersemangat panitia pembangunan dalam misi menyelesaikan GKP ini. Tuhan memberkati.
Fidensius Gunawan (Kontributor, Tangerang)