HIDUPKATOLIK.COM – Jika ingin harapan itu tumbuh, maka kitalah yang harus menanamnya. Jika ingin api kebencian padam, maka kitalah yang harus memadamkannya. Jika ingin damai dan cinta selalu tinggal, maka kitalah yang harus berbuat kasih.
Kurang lebih demikianlah dikatakan Pastor Thomas Tulung, SVD (misionaris Indonesia di Slovakia) dalam pembukaan Perayaan Natal di Kedutaan Besar Indonesia di Bratislava, Slovakia pada Kamis 15 Desember 2022 lalu.
Indonesia patut bersyukur memiliki seorang Duta Besar yang sungguh dapat merepresentasikan karakteristik masyarakat Indonesia yang beragam dan toleran. Dia adalah Pribadi Sutiono.
Dengan penuh cinta ia merangkul semua masyarakat Indonesia di Slovakia yang terdiri dari beragam agama dan suku hingga mampu hidup rukun berdampingan dengan penuh semangat kekeluargaan dalam sebuah wadah Masindo (Masyarakat Indonesia).
Walaupun seorang Muslim, tidak jarang ia memberikan kesempatan pada umat Kristen Indonesia di Slovakia untuk melakukan kegiatan keagamaan di Wisma Duta. Termasuk juga dengan menyelenggarakan Perayaan Natal bersama di Kedutaan Besar Indonesia di Bratislava, Slovakia.
Dalam kesempatan sambutannya, ia menyampaikan bahwa tema Natal tahun ini yang dipilih KWI dan PGI “Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” menunjukkan keberagaman Indonesia dan ada banyak cara bagi kita untuk mewujudkan persaudaraan, perdamaian dan toleransi.
Perayaan Natal berlangsung sangat meriah, bukan hanya karena dekorasi yang begitu mengkilap, melainkan karena kehadiran banyak masyarakat Indonesia dan beberapa warga Slovakia yang datang tidak hanya dari Bratislava tapi juga kota lain.
Suasana semakin meriah karena Pribadi Sutiono mengundang pula Nuncio untuk Slovakia, Uskup Agung Nicola Girasoli yang pernah beberapa tahun tinggal di Indonesia sehingga sedikit mengerti beberapa kata dalam Bahasa.
Dalam kesempatan tersebut Nuncio memberikan suvenir kepada Pribadi Sutiono berupa sebuah rosario yang dibawanya dari Vatikan. Beberapa rosario juga dibagikan kepada tamu-tamu yang hadir.
Sebuah drama Natal juga ditampilkan dengan judul yang sama sesuai tema Natal. Dalam penampilan yang dibuat dengan gaya humor tersebut, ketiga orang Majus yang berusaha mencari jalan lain itu berupaya menggunakan GPS untuk mengetahui arah, namun pada akhirnya mereka mengikuti bintang. Dari sini kita diingatkan bahwa sehebat apapun manusia, tetap petunjuk Tuhanlah yang diperlukannya.
Di akhir ibadat, Pastor Thomas Tulung mengajak semua yang hadir untuk berdoa bersama doa dari Santo Fransiskus Asisi yang sangat terkenal, yaitu “Jadikanlah aku pembawa damai.“
Merangkum dari tema Natal, renungan dan sambutan yang disampaikan serta doa yang didoakan, menginspirasi kita bahwa sebagai bangsa yang majemuk sesungguhnya kita sangat kaya dan kita punya banyak cara untuk tetap menjaga persaudaraan dan perdamaian. Kuncinya adalah jangan menunggu orang lain untuk melakukannya, tapi kita sendirilah yang harus berani memulai.
Sr. Bene Xavier MSsR, dari Bratislava, Slovakia