HIDUPKAOLIK.COM – Gempa di Cianjur, Jawa Barat pada 21 Nopember 2022 lalu, masih menyisakan masalah kemanusiaan. Para pengungsi di tenda-tenda pengungsian masih memerlukan bantuan rumah tempat tinggal, kesehatan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Berbagai pihak bahu membahu meringankan beban para pengungsi itu. Termasuk para tenaga kesehatan yang merawat pengungsi yang sakit, memeriksa kesehatan, memberi obat-obatan, dan memberi pelayanan medis lainnya.
Ada sosok biarawati yang terlibat langsung di lokasi. Ia adalah Suster Maria Bonifasia. Sejak awal terjadi gempa, Suster Boni, panggilan akrabnya, terjun ke lokasi dan ikut bergabung dengan tim pelayan kemanusiaan. Dalam beberapa hari, ada ratusan pasien yang dilayani. Tidak hanya itu, Suster Boni dan tim juga menyalurkan bantuan logistik.
Dia melayani tanpa melihat latar belakang apapun. Baginya, perbedaan adalah rahmat yang patut disyukuri. “Bagi saya karena perbedaan justru memperkaya saya dalam segala hal. Bahkan dari perbedaan itu membuat saya berkembang dan menjadi lebih bijaksana dalam berbertindak dan berbuat,” ucapnya
Menurut Suster Boni, yang mendorongnya untuk bergerak bersama tim membantu gempa Cianjur adalah dasar pelayanan yang datang dari Yesus sendiri. “Yesus yang mau melayani dan bahkan menyembuhkan, baik fisik maupun hal rohani, “ katanya
Selama menjalankan tugas kemanusiaan di lokasi gempa Cianjur ada beberapa kesan menyentuh yang ia alami. Diantaranya adalah sempat merawat bayi kembar yang lahir prematur. Namun beberapa hari kemudian kedua bayi meninggal dunia. Gempa di Cianjur juga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Semua kesukaran dan kekawatiran yang dihadapi Suster Boni dilalui dengan baik. Ada banyak dukungan dan bantuan yang diberikan. “Itu yang menguatkan kami dalam membantu saudara-saudara kita yang sedang menderita. Tentu saja yang utama adalah pertolongan dari Tuhan,” kata Suster Boni.
Laporan Setiadi