HIDUPKATOLIK.COM – JUMAT Pertama (Jumper) dan Talkshow adalah salah satu ciri khas kegiatan membangun spiritualitas Katolik Profesional dan Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ). Tema-tema talkshow yang dibawakan narasumber mumpuni seperti: “Penghormatan Martabat Manusia dalam Kepribadian Transpuan”, “Memasuki Abad ke-21 & Apa Implikasinya bagi Kita Para Pengikut Yesus?”, “Hedonisme dan Korupsi”, “Hukuman Mati dalam Pandangan Gereja Katolik”, serta tema lainnya turut membangun wawasan para anggota agar semakin mengenal situasi terkini dan bagaimana menyikapinya dalam terang iman Katolik.
Ketua Bidang Spiritualitas PUKAT KAJ, Fonda Soesanto menuturkan kegiatan Jumper dan Talkshow adalah kegiatan yang paling rutin dilaksanakan untuk membangun spiritualitas anggota atau mereka yang tertarik untuk bergabung. Tema yang diplih, dijelaskan Fonda, didasari oleh Ajaran Sosial Gereja (ASG) dan Arah Dasar Pastoral (ARDAS) di KAJ. “Jadi kita sesuaikan dengan ASG dan tema Ardas tahun ini dalam garis besar bagaimana kita menghormati martabat manusia dalam berbagai bentuk,” tuturnya via zoom bertepatan dengan hari ulang tahun PUKAT KAJ, 23 November.
Selain itu, setahun dua kali, PUKAT KAJ mengusahakan adanya rekoleksi untuk membakar kembali semangat yang mulai mengendor dan menghilangkan kejenuhan yang menghinggapi karena kepadatan beban kerja. “Diharapkan ini mampu menyegarkan semangat pelayanan kita,” jelas umat Paroki Katedral St. Maria Diangkat ke Surga Jakarta ini. Diakui, selama pandemi program rekoleksi ini untuk sementara waktu belum dijalankan.
Fonda yang telah bergabung bersama PUKAT sekitar delapan tahun ini melihat mengapa banyak anggota bertahan lama karena menghidupi satu moto “Sepakat Jadi Berkat”. “Semangat berbagi sangat kental sekali di komunitas kami. Meskipun sebagian besar isinya pengusaha dan profesional tetapi bergabung di sini bukan untuk kepentingan membesarkan bisnis namun membantu sesama,” sebutnya riang. “Inilah rahasia mengapa kami tetap guyub dalam semangat kekeluargaan,” imbuhnya lagi.
Bagi penyuka olahraga dan kuliner ini, PUKAT adalah tempat healing baginya. “Mengikuti tren sekarang, benar PUKAT itu tempat healing dari penatnya pekerjaan. Penyeimbang hidup. Berjumpa dengan anggota lainnya jadi penghiburan tersendiri,” ungkapnya tulus. Ia mengaku di komunitas ini membantunya bertumbuh dalam iman Katolik, peka terhadap isu sosial yang ada, dan diberi ruang belajar dari para senior yang berpengalaman.
Ia pun berharap, “Kiranya PUKAT KAJ semakin menjadi berkat bagi sesama dan semakin banyak orang mau terlibat dengan hati yang tulus.”
Felicia Permata Hanggu
HIDUP, Edisi No. 49, Tahun ke-76, Minggu, 4 Desember 2022