HIDUPKATOLIK.COM – Kegiatan PUKAT KAJ mau mengajak semua anggotanya untuk terlibat agar menyadari perlunya mengupayakan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya untuk kepentingan bisnis semata tetapi juga demi pengabdian kepada sesama.
TELAH 11 tahun Pastor St. Roy Djakarya, Pr berjalan bersama Profesional dan Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ) mengarungi lautan suka dan duka komunitas. Tahun ini, PUKAT KAJ genap berusia 32 tahun. Sudah banyak karya yang ia saksikan lahir dari rahim PUKAT KAJ baik untuk mendukung perkembangan KAJ sendiri maupun di luar KAJ. HIDUP berbincang dengan Romo Roy, sapaannya, yang juga dipercaya sebagai Ketua Pengurus Dana Pensiun KWI ini via zoom pada Kamis, 24/11/2022.
Selama 11 tahun menemani PUKAT KAJ, perkembangan apa yang Pastor lihat hingga kini?
Saya melihat banyak wajah-wajah baru yang terlibat dan ingin bergabung dengan PUKAT KAJ. Lalu adanya wajah baru ini menghembuskan angin segar, pemikiran baru, inspirasi baru, yang membuat PUKAT KAJ menjadi lebih dinamis. Saya senang bahwa makin banyak diversifikasi latar belakang profesi dan usaha dari para anggota yang bergabung dalam PUKAT KAJ. Sebagai moderator, pada akhirnya saya hanyalah teman untuk mendengar dan meneguhkan di kala ada pergumulan yang dihadapi.
Mengapa diversifikasi itu penting dalam komunitas ini?
Diversifikasi penting menurut saya karena pertama, menujukkan wajah dari PUKAT KAJ itu sendiri bahwa memang komunitas ini terbuka untuk para profesional dan usahawan dari berbagai macam latar belakang.
Kedua, dengan terbukanya hal ini, orang semakin tahu bahwa memang PUKAT itu tidak didominasi oleh kalangan dengan profesi atau usaha tertentu saja. Bisa untuk macam-macam hal. Ketiga, kita menyadari juga kekayaan pengalaman masing-masing individu yang sungguh juga akan memperkaya satu sama lain di dalam komunitas ini.
Jadi, komunitas ini sendiri tidak pernah spesifik bicara mengenai bisnis tertentu, tidak. Komunitas ini hadir terutama untuk bersama-sama melangkah sebagai umat Katolik sebagai awam Katolik dengan berbagai macam latar belakangnya. Mencoba untuk saling bergandengan tangan mewujudkan dan mengamalkan apa yang diharapkan Gereja bagi kaum awam yaitu agar mereka merasul di tengah dunia.
Merasul di tengah dunia itu apakah menjadi dasar spiritualitas PUKAT KAJ?
Jadi, PUKAT KAJ merumuskan visinya adalah dengan talentanya membina dan mengaktualisasikan spiritualitasnya demi terwujudnya Kerajaan Allah sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja dan Arah Dasar Pastoral di KAJ. Untuk itu, semangat itu diaktualisasikan dalam kegiatan bersama. Ada tiga kegiatan lumayan besar yakni pertama, PUKAT Christmas Concert (PCC) untuk ke-28 kalinya pada tahun ini. Kedua, RUN4U bertujuan untuk melibatkan lebih banyak orang muda. Ketiga, sudah beberapa kali PUKAT KAJ mengadakan kegiatan untuk mendukung seminari menengah di luar KAJ.
Kegiatan ini mau mengatakan bahwa komunitas ini mencoba mengajak semua anggotanya untuk terlibat agar mereka menyadari perlunya mengupayakan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya demi kepentingan bisnis semata tetapi juga demi kepentingan pengabdian kepada sesama. Maka seperti PCC, intensinya untuk memberikan perhatian donasi bagi pendidikan dan perkembangan masyarakat di Indonesia Timur, khususnya Keuskupan Agats-Asmat di Papua Selatan. Sedangkan, RUN4U sendiri untuk mendukung karya-karya di dalam KAJ. Lalu, kegiatan Peduli Seminari untuk membantu seminari menengah di luar KAJ.
Jadi, kami tidak berbicara secara ekplisit berkaitan dengan profit usaha atau pekerjaan sehari-hari tetapi diharapkan bahwa melalui perjumpaan, keterlibatan dalam kegiatan, dan diskusi, anggota komunitas ini dapat membina jiwa mereka sebagai kaum awam yang diharapkan akan mempengaruhi mereka di dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai profesional dan usahawan Katolik.
PUKAT KAJ telah menelurkan banyak karya kebaikan untuk KAJ maupun di luar KAJ, adakah masukan Pastor untuk fokus lain?
Di samping tiga acara besar itu, PUKAT KAJ turut ikut memikirkan pemberdayaan manusia agar para individu yang dibantu dapat menjalani kehidupannya dengan penuh martabat di tengah masyarakat.
PUKAT KAJ juga berusaha menggerakan agar PUKAT di daerah menjadi hidup. Namun, kami juga sadar bahwa kami tidak bercita-cita menjadi PUKAT yang besar, kuat, hebat yang bisa membantu semua orang yang membutuhkan, tetapi setidaknya kami berusaha supaya bisa menggerakan rekan-rekan profesional dan usahawan di sini maupun di daerah agar mereka juga berperan membantu masyarakat yang ada di daerahnya itu. Sinergitas PUKAT KAJ dan PUKAT lokal itulah yang senantiasa dibangun.
Pesan untuk Hut ke-32 PUKAT KAJ?
Tentu saja supaya komunitas ini sungguh bisa terus menerapkan visi misinya agar semakin banyak pihak boleh merasakan berkat Tuhan. Selain itu, seorang profesional dan usahawan Katolik yang bergabung di PUKAT janganlah memikirkan akan mendapatkan apa dari PUKAT tetapi hendaklah pertama-tama memikirkan apa yang bisa saya perbuat bagi sesama bersama dengan komunitas ini. Kita percaya jika kita mau berbagi berkat kita pun akan mendapatkan berkat dalam hidup kita entah apapun itu bentuknya yang diberikan Tuhan Allah seturut kehendak dan recana-Nya.
Felicia Permata Hanggu
HIDUP, Edisi No. 49, Tahun ke-76, Minggu, 4 Desember 2022