HIDUPKATOLIK.COM, Jakarta – SMAK Stella Maris BSD kembangkan bank sampah sekolah berbasis aplikasi teknologi informasi (TI) dalam rangka mengajak peserta didiknya untuk peduli lingkungan dan kembangkan karakter kewirausahaan sehingga menjadi sekolah adiwiyata (green school) dengan inovasi terdepan. Hal ini disampaikan Dra. Uning Widayastuti Anastasia, selaku kepala divisi kurikulum sekolah SMAK Stella Maris di SMAK Stella Maris yang berada di kawasan BSD City, Serpong Tangerang Selatan, Sabtu (10/12) pagi.
Dalam pelaksanaan kegiatan bank sampah sekolah, Uning menjelaskan bahwa SMAK Stella Maris BSD telah menggandeng mitra yang memberikan sosialisasi dan edukasi tentang bank sampah, yaitu Bank Sampah Petra (peduli tangerang raya) dari Komda Pemuda Katolik Banten yang sudah berkiprah sejak tahun 2020. Saat ini, sosialisasi telah dilakukan kepada komite sekolah dan peserta didik sehingga diharapkan bank sampah sekolah ini dapat berjalan dengan baik.
Sosialisasi dan edukasi bank sampah meliputi materi pemilahan sampah anorganik dan organik, dimana yang dikumpulkan adalah sampah anorganik, seperti sampah plastik, kaleng, kardus, kertas, dan lain-lain. Selain itu, diberikan pengetahuan tentang manajemen bank sampah sekolah dan kewirausahaan pemanfaatan barang bekas dan sampah anorganik dengan inovasi teknologi aplikasi, sehingga proses pemilahan dan pengumpulan sampah menjadi lebih efisien dan efektif, Kemudian untuk inisiatif pemilahan dan pengumpulan sampah yang rajin dan poin terbanyak, akan mendapatkan penghargaan dari sekolah yaitu SMAK Stella Maris.
“Program bank sampah sekolah ini merupakan kerja sama dengan Komda Pemuda Katolik yang sudah melakukan sosialisasi kepada warga atau komunitas-komunitas perumahan, industri, perusahaan, dan khususnya sosialisasi di sekolah Stella Maris BSD sekarang ini, apalagi kita sudah pakai aplikasi yang berisi penjelasan proses pengumpulan dan pemilihan sampah disertai hitungan pendapatan ekonominya. Tinggal pakai aplikasi saja, kita bisa tahu berapa poin dan uang yang sudah terkumpul. Nah, ini bisa untuk bantu kegiatan charity sekolah nantinya,” jelas Uning ramah.
Perwakilan bank sampah Petra, Chandra Firmanto, menambahkan bahwa sosialisasi bank sampah ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di sekolah Stella Maris, sehingga diharapkan gerakan bank sampah sekolah ini dapat menjadi salah satu solusi permasalahan sampah di Kota Tangerang Selatan, selain untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman di lingkungan sekolah serta dapat mengurangi jumlah sampah yang akan ditampung oleh TPS Cipeucang milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Sampah anorganik yang telah dipilah-pilah kemudian dikumpulkan di Drop Box pemberian CSR Kedaimart dan selanjutnya diangkut oleh Bank Sampah Petra.
“Kami dari Bank Sampah Petra yang berada dibawah naungan Pemuda Katolik, ingin membantu memberikan sosialisasi dan edukasi tentang bank sampah sekolah kepada komite sekolah dan para siswa, agar memahami bahwa sampah juga masih memiliki nilai ekonomis jika dikelola dengan baik, khususnya melalui bank sampah sekolah yang memanfaatkan teknologi aplikasi bank sampah,” ungkap Chandra yang didampingi Markus Nursamto.