HIDUPKATOLIK.COM – Kini anak-anak Dayak tidak perlu lagi ke Pulau Jawa untuk kuliah. Sudah ada kampus keren yang kualitasnya tidak kalah hebat dengan kampus unggulan lainnya.
DUSUN Gasing, terletak enam kilometer dari Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar). Bagaikan oase yang cukup luas, sekelilingnya perbukitan dan sepanjang jalan terdapat hutan. Dusun ini terletak di Desa Amboyo Utara. Desa ini rimbun dengan berbagai tanaman, terutama buah-buahan seperti manga, jambu, nangka, belimbing, dan kelapa.
Ada dua jalan yang menghubungkan dusun kecil ini. Untuk sampai ke tempat itu bisa melalui pertigaan Jalan Pangeran Ginata, Jalan Mungguk atau Jalan Afandi Arani. Dari pertigaan ini, bisa berbelok ke Jl. Ilong sejauh 2,3 kilometer. Alternatif lain adalah bisa melewati Jl. Afandi Arani lalu belok kiri ke Jl. Stadion Pati Gumantar sejauh 4 kilometer. Alternatif jalan kedua ini adalah ring road di luar Kecamatan Ngabang.
Sepanjang jalan, sejauh mata memandang terdapat hamparan sawit di sisi kiri-kanan, bersebelahan dengan rumah warga yang jaraknya cukup berjauhan. Jalannya juga belum semuanya beraspal. Bila hujan, ada beberapa titik jalan yang tergenang air dan licik sebab sering dilewati mobil truk dan mobil pribadi.
Meski jauh, ada beberapa keistimewaan dusun kecil ini. Masyarakatnya sederhana dan penuh keramahan. Keramahtamahan mereka terukir dari sapaan dan senyuman mereka. Paling istimewa adalah di tempat sunyi ini berdiri sebuah bangunan megah, Universitas Katolik (Unika) Santo Agustinus Hippo (USA). Unika ini diresmikan pada September 2022 lalu.
Rektor Pertama
Sejumlah tokoh hadir dalam peresmian itu. Tak lain Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus; Uskup Sanggau, Mgr. Valentinus Saeng, CP; Ignatius Iga mewakili Gubernur Kalbar; Anggota DPR RI, Adrianus Asia Sidot; dan mantan Gubernur Kalbar, Kornelis. Dari Provinsial Ordo Pengkhotbah Filipina, Pastor Filemon I. Dela Cruz, Jr.,OP; Ketua Dewan Pembina Yayasan Landak Bersatu, Frangky Sibarani. Mewakili pemerintah Kabupaten Landak hadir Pj. Bupati, Samuel dan Bupati Landak periode 2017-2022, Carolin Margret Natasa. Tak ketinggalan Bupati Sanggau dan Bupati Bengkayang, para pastor-suster dari berbagai ordo, civitas akademika, dan umat beriman.
Sehari sebelum pelantikan, diadakan pengucapan sumpah jabatan Pastor Mingdry Hanafi Tjipto, OP sebagai Rektor USA di Kapel St. Agustinus Hippo, letaknya di sebuah bukit, di dalam kompleks gedung kampus. Selain mengucapkan janji, Pastor Ming, sapaannya mengucapkan pengakuan iman dengan meletakan tangan di atas Kitab Suci di hadapan Mgr. Agus dan Pastor Filemon, provinsialnya. Ia mengucapkan janji untuk mematuhi dan melaksanakan tugas berdasarkan ajaran Gereja, tata kepausan, magisterium, Kitab Suci dan taat kepada uskup serta para petinggi Ordo Pengkhotbah.
Dalam pesannya, Pastor Ming, berjanji akan memberikan kontribusi bagi Kabupaten Landak secara khusus dan Pontianak serta Indonesia pada umumnya. “Sebagai universitas Katolik pertama di Pulau Kalimantan kami berkomitmen untuk mendidik para mahasiswa bukan saja soal bidang akademik, tetapi juga mengenai karakter kepribadian,” ujarnya sambil berharap USA ke depannya fokus pada penelitian dan pengembangan.
Pastor Ming mencatat sejarah sebagai rektor pertama Universitas St. Agustinus Hippo sekaligus menjadi rektor termuda kedua dengan umur 38 tahun setelah rektor termuda pertama di Malang.
Masyarakat Kecil
Dalam peresmian kampus USA, Mgr. Agus menekankan bahwa fokus utama USA adalah memperhatikan mereka yang kecil, lemah, dan tak berdaya.
“Mengapa universitas tidak didirikan di kota karena Gereja ingin memastikan pendidikan itu kepada orang-orang kecil. Pendidikan harus merata tidak saja kepada orang-orang kaya tetapi kepada mereka yang tidak berdaya, masyarakat kecil khususnya masyarakat Dayak,” ujarnya.
Berdasarkan misi USA, diharapkan Unika ini akan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi moralitas-etika serta intelektualitas yang kokoh dan dibarengi dengan semangat nasionalisme. Institusi ini mampu menjadi pusat arah pembangunan Kalbar yang seimbang, serasi, selaras dan harmonis, serta mampu berkompetisi baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Dari pihak Pemerintah Provinsi, Gubenur Kalimantan Barat, Sutarmidji berjanji pemerintah provinsi akan mendukung penuh USA. Dia juga mendesak para Bupati dari Kalbar agar sesegara mungkin mengirimkan para siswa di daerah-daerah terpencil untuk bersekolah di Unika ini.
“Saya tegaskan tidak perlu lagi pergi kuliah jauh-jauh di Jawa tetapi kualitas sama saja dengan di sini. Di sini tenaga pengajar dan mata kuliah tidak kalah hebat dengan universitas yang lainnya,” sebutnya.
Pemerintah Provinsi Kalbar juga berjanji akan membuka kesempatan lebar-lebar bagi lulusan USA untuk mendapatkan pekerjaan atau magang di lingkup pemerintahan Provinsi Kalbar.
“Satu hal lagi yang penting setelah tamat dari sini, pemerintah siap mensuport untuk bekerja atau magang di instansi pemerintahan terkait. Dan pemerintah juga akan mendukung program beasiswa bagi mahasiswa yang ekonomi lemah,” janjinya.
Inovatif dan Kreatif
Peresmian kampus USA ini dilaksanakan di tengah kecemasan karena hujan yang mengguyur Kabupaten Landak sejak malam. Kendati demikian, kecemasan ini tak mempengaruhi kemeriahan acara ini. Dibalut nuansa kedaerahan, semua tamu undangan hadir dengan pakaian khas Dayak.
Para mahasiswa bekerja siang malam demi suksesnya acara ini. Segala persiapan dibuat hingga dengan suatu kebanggaan: kini mereka tidak perlu pergi jauh ke luar Pulau Kalimantan untuk kuliah. Sudah saatnya mereka menimbah ilmu di tanah mereka, membuat ragam penelitian guna membangun daerah sendiri.
Hal ini sebagaimana diharapkan Carolin Margret. Ia menyebutkan pendidikan merupakan aspek penting pembangunan yang dapat menjadi pemicu berkembangnya pembangunan bidang lainnya, sehingga memungkinkan masyarakat Kalbar siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Atas dasar ini, sebutnya, setiap daerah harus memiliki komitmen menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan.
Kabupaten Landak bercita-cita mengawal kampus USA agar menghasilkan profil lususan yang unggul. Meski demikian, Carolin berpesan bahwa tidak mudah mengelola dunia pendidikan. Tantangan yang dihadapi seluruh daerah dalam bidang pendidikan memiliki kecenderungan sama, yaitu bagaimana meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan pendidikan dan bagaimana mewujudkan pendidikan bermutu bagi masyarakat kecil.
“Dalam hal ini, perlu layanan pendidikan yang inovatif, kreatif, dan partisipatif dengan memperhatikan kondisi daerah Landak secara khusus dan mengacu pada pencapaian standar pendidikan yang telah ditetapkan secara nasional,” sebutnya.
Yustinus Hendro Wuarmanuk (dari Landak, Kalbar)
HIDUP, Edisi No. 48, Tahun ke-76, Minggu, 27 November 2022