HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC. menerimakan Sakramen Krisma kepada 326 umat Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen. Penerimaan Sakramen Krisma ini dilangsungkan pada hari Minggu, tanggal 4 Desember 2022.
Di awal Perayaan, Pastor Noldy Karamoy, sebagai Pastor Paroki memberi laporan kepada Uskup bahwa umat yang akan menerima Sakramen Krisma sudah dipersiapkan selama tiga bulan oleh 23 tenaga Katekis di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen. Persiapan dan Katekese Calon Krisma dibagi berdasarkan kategori usia yaitu anak, remaja, dan orang dewasa dengan jadwal pembinaan yang sistematis dan teratur.
Umat yang menerima Sakramen Krisma adalah umat yang berasal dari Pusat Paroki, Stasi Benedictus Kakaskasen dan Kakaskasen Tiga, Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow, dan dari Stasi Santo Paulus Tinoor. Penerimaan Sakramen Krisma kali ini tidak termasuk umat Stasi Santo Antonius dari Padua Wailan karena Sakramen Krisma khusus Stasi Antonius dari Padua Wailan rencananya akan digelar pada tahun depan.
Penerimaan Sakramen Krisma tahun ini sengaja dirangkaikan dengan Pesta Pelindung Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen. Sekaligus untuk menguatkan semangat umat dalam upaya pembangunan Gereja Stasi St. Benedictus Kakaskasen dan Kakaskasen Tiga.
Pemerintah Daerah Kota Tomohon, hadir dalam perayaan ini. Wakil Walikota Tomohon, Wenny Lumentut dalam sambutannya memberi selamat kepada semua umat yang menerima Sakramen Krisma. Dia menyampaikan bahwa bersama Walikota Tomohon, Caroll Joram Azarias Senduk dan Segenap Jajaran Pemerintah Kota Tomohon akan memberi dukungan penuh pada upaya penyelesaian bangunan Gereja Stasi St. Benedictus. Lanjutnya, dalam suasana syukur segenap umat dihimbau agar terus mewujudkan Tomohon sebagai kota Toleran di Indonesia melalui sikap saling menghormati dan menghargai.
Uskup Keuskupan Manado mengingatkan kepada umat yang menerima Sakramen Krisma bahwa ada tugas yang harus dibuat sesudah menerima Sakramen Krisma. Bahwa dengan menerima Sakramen Krisma, umat menjadi dewasa dalam iman. Bukan saja dewasa dalam intelektual tetapi dewasa hati, yaitu selalu tergerak untuk mengambil tindakan iman yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa sesudah menerima rahmat, sekarang saatnya untuk mewartakan dan bersaksi tentang Kristus. Sesudah memahami tentang rahmat dan merasakan rahmat itu, sekarang saatnya untuk ber-daya dalam mewartakan Tuhan dimana saja.
Penerimaan Sakramen Krisma kali ini sangat istimewa karena dikontekskan pada usia ke 147 tahun sesudah pembaptisan pertama di Kakaskasen. Meski dibuat sederhana karena dalam suasana Masa Advent, semangat dan rasa syukur umat tetap nampak. Sesuai dengan semangat Advent, perjumpaan umat dengan Uskup dibuat dalam kesederhanaan. Tidak nampak suasana pesta.
Laporan: Novie Rompis (Manado)