HIDUPKATOLIK.COM – Bertepatan dengan peringatan Santo Fransiskus Xaverius, imam dan pelindung Misi, hari ini, Sabtu, (3/12/2022) Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas (F.Ch) melaksanakan pengukuhan pengurus Yayasan Abdi Karya Charitas dan serah terima jabatan kepala-kepala klinik milik Keuskupan Agung Palembang dan Kongregasi Santo Fransiskus Charitas seperti Klinik Charitas Pasang Surut, Klinik Charitas Lidwina, Klinik Charitas Fransiskus, Klinik Charitas Air Baru Banyuasin, Klinik Charitas Santa Maria Tugumulyo Mura, Klinik Prima Medika, Praktek Perawat Tanjung Sakti Lahat, Praktek Dokter Charitas Abdi Waluyo Belitang OKU.
Acara diawali dengan Misa yang dipimpin oleh Pastor Felix Astono, Vikjen Keuskupan Agung Palembang di Aula Charitas Hospital, Palembang. Misa dihadiri pempinan Kongregasi Fransiskus Charitas Sr.M. Henrika F.Ch, Pengurus Yayasan Abdi Karya Charitas, Penasehat, direksi, pengurus Charitas Hospital dan undangan lainnya.
Yayasan Abdi Karya Charitas didirikan karena adanya regulasi perundang-undangan nomer 44 tahun 2009 bahwa sebuah Rumah Sakit Swasta hanya menangani perumahsakitan saja, Sehingga klinik-klinik yang di bawah naungan Charitas Hospital selanjutnya membentuk yayasan sendiri.
Yayasan ini merupakan badan hukum yang mengelola karya kesehatan dengan Ketua Pengurus Sr. M. Paskalia,F.Ch; Sekretaris Sr. M.Suzana,F.Ch; Bendahara Sr.M.Amelia,F.Ch dan anggota Sr.M.Ancelina,F,Ch. Sedangkan pimpinan klinik-klinik yang turut dilantik adalah Dr. Lili Indrawati, Dr. Usman Ginting, Dr. Grace Natalia Silaban, Dr. Tejo Kuncoro, Sr. Patricia,F.Ch.
Pastor Felix Astono berharap agar para pengurus Yayasan yang baru dilantik dapat melayani dengan pribadi yang beriman secara komunikatif, andal, sinergis, inovatif dan hangat.
Tentang nama yayasan, Sr. Paskalia menjelaskan bahwa sebagai pelayan harus mengabdi dengan setia, bertanggung jawab, dan rendah hati.
Sedangkan Sr. Henrika berharap bahwa karya pelayanan dibawah Yayasan Abdi Karya Charitas dimampukan oleh Allah dalam pesona kasih dilakukan dengan penuh keramah-tamahan, kasih sayang, tidak merasa tinggi dari siapapun dan menyeluruh. Kehadiran klinik kesehatan di tengah masyarakat hendaknya membuat kelegaan, suka cita dan kesembuhan serta melayani sepenuh kasih. “ Pelayanan ini bukan karena aku melainkan kehendak Tuhan, “ ungkap Sr. Henrika.
Andreas Daris Awalistyo (Palembang)