HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XXXIII, Why.3:1-6,14-22;Mzm.15:2-3ab, 3cd-4ab, 5; Luk.19:1-10
BILA niat dan tekad kuat, seseorang itu tidak habis akal mewujudkan niatnya. Kerinduan akan membuat orang berusaha dan kreatif mengupayakannya. Zakheus, kepala pemungut cukai ingin melihat Yesus yang sedang memasuki kota Yeriko. Dia begitu kepingin melihat
Yesus, sampai dia memanjat pohon. Gayung bersambut pun terjadi, Yesus menyapanya, “Zahkeus segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu” (Luk. 19:5). Seperti ungkapan yang berbunyi, “Pucuk dicinta, ulam pun tiba.”
Zakheus diliputi sukacita, merasa diterima dan dihargai. Maka dalam keterharuan, Zakheus pun berkata, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (Luk. 19:8).
Perjumpaan di bawah pohon ara itu membawa perubahan besar bagi Zakheus. Yesus pun memberi berkat, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham (Luk 19:9-10). Dihadapan Yesus selalu ada kesempatan menjadi manusia baru. Sesama manusia boleh jadi kurang memberi ruang untuk berubah karena terlanjur membuat stigma yang membebani orang secara mental. Tetapi dihadapan Tuhan, setiap orang punya kesempatan membaharui diri, mengalami hal baru. Maka mari niatkan selalu untuk mencari waktu menemui Tuhan, mau bersama Tuhan. Carilah Tuhan selagi ada kesempatan maka Tuhan akan memberi kita kelegaan dan mengalami berkat-berkat-Nya.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)