HIDUPKATOLIK.COM – Para romo UNIO Keuskupan Weetebula mengikuti retret tahunan, Senin-Jumat, 7-11/11, setelah hampir tiga tahun masa pandemi tidak retret. Sebuah kesempatan penuh rahmat untuk melihat kembali perjalanan hidup dan panggilan sebagai imam.
Terlihat sungguh, kegembiraan dan kebahagiaan di wajah para romo setelah berjumpa bersama di Rumah UNIO, di Keretana Belakang, pada Senin sore (7/11) untuk mengikuti kegiatan pembukaan retret. Cium khas Sumba, saling sapa dan salam mewarnai perjumpaan itu dan berlangsung sangat akrab dan penuh kasih persaudaraan.
Kebahagiaan itu semakin penuh, ketika berjumpa dengan Romo Mikhael Valens Boy, Pembina dan Dosen di Seminari Tinggi St. Mikhael, Penfui-Kupang, sebagai pembimbing retret kali ini.
Maklumlah, hampir semua imam projo Weetebula adalah alumnus Seminari Tinggi St. Mikhael, Kupang.
Romo Valens, demikian ia disapa, memandu retret kali ini dengan tema “Hidup dan Karya seorang Imam dalam Terang Sabda Allah”.
Romo Jack Lodo Mema, selaku Ketua UNIO, dalam Misa pembukaan retret mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Romo Valens dan para imam dalam acara retret tahunan.
“Mewakili Bapa Uskup dan UNIO Keuskupan Weetebula, saya mengucapkan selamat datang. Gembira rasanya kita berjumpa kembali dalam rumah kita ini. Mari kita jadikan retret ini sebagai saat untuk menimba kembali kekuatan bagi karya pelayanan dan imamat kita”, ujar Romo Jack Lodo Mema.
Dalam sesi pembukaan, Romo Valens menegaskan bahwa retret ini pada prinsipnya adalah usaha untuk mengikuti terang Sabda Allah dalam hidup dan karya sebagai imam, secara khusus Sabda yang dinyatakan dalam diri Abraham, Amos dan Yesus Kristus sendiri.
Metode yang ditawarkannya juga sederhana yaitu membaca teks Kitab Suci bersama dan menemukan apa pesan firman Tuhan untuk hidup dan karya pelayanan sebagai seorang imam.
“Kita membaca firman Tuhan, tanpa harus membuat banyak interpretasi. Kita diminta untuk hanya ikut apa kata Firman Tuhan dan bagaimana firman itu menerangi hidup kita. Kita berusaha setia kepada firman, tanpa harus masuk dalam diskusi teologi dan moral. Dengan itu kita diharapkan mendapatkan kekuatan dari firman Allah sendiri untuk berbagai karya pelayanan kita sebagai Imam”, tegas Romo Valens.
Retret kali ini dihadiri oleh hampir seluruh imam UNIO. Delapan imam dari 71 jumlah imam berhalangan karena tugas ke luar Pulau Sumba dan beberapa urusan lain.
Sebuah kesempatan yang sangat baik untuk menyepi dan menyendiri dalam terang Sabda Allah untuk menemukan kembali roh dan kekuatan dalam karya pelayanan sebagai Imam.
Loporan RD Inno Tibu, Semimari Sinar Buana, Weetebula, Sumba