HIDUPKATOLIK.COM – PW St. Karolus Borromeus, Flp. 3:17 – 4:1; Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5; Luk. 16:1-8.
PERIKOP tentang bendahara yang tidak jujur menegaskan beberapa hal dasariah berikut ini. Pertama, nilai kejujuran dan karakter bendahara yang tidak jujur. Nilai kejujuran dikontraskan dengan ketidakjujuran dari sang bendahara. Ketidakjujuran nampak lewat sikap melepaskan diri dari tanggung jawab dan mengambil keuntungan dari permasalahan orang lain. Sikap ketidakjujuran ini dimungkinkan karena wewenang yang dimilikinya sebagai bendahara. Dengan demikian indikasi penyalahgunaan kekuasaan termasuk di dalam aspek yang dikritik Yesus di dalam perikop ini. Kedua, anak-anak terang dan anak-anak dunia. Yesus menunjukkankontras antara sikap anak-anak dunia dan anak-anak terang. Kecerdikan adalah kemampuan yang dimiliki manusia yang bertujuan untuk mendatangkan kebaikan dan menegakkan nilai kebenaran. Tetapi di tangan orang yang tidak jujur, kecerdikan adalah senjata untuk memanipulasi nilai kebenaran dan merugikan sesamanya. Setiap orang Kristen perlu mewaspadai virus ketidakjujuran ini dan memiliki kewajiban untuk menegakkan martabatnya sebagai anak-anak terang.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma