HIDUPKATOLIK.COM – “Terkait dengan youtube itu, kami perlu menyampaikan, bahwa hal itu tidak benar. Dalam Gereja Katolik, para klerus (pastor) tidak boleh atau bahkan dilarang terlibat politik praktis, seperti misalnya menjadi tim sukses, atau terlibat langsung dalam partai politik dan menyampaikan dukungan ke publik terhadap figur tertent,” tegasnya dalam keterangan pers yang disampaikan kepada Redaksi dan juga telah beredar di media sosial, Kamis, 3/11/2022.
Pastor Yosafat menegaskan, Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multi etnik, suku dan agama.
“Karena itulah Gereja Katolik tidak pernah berpijak pada salah satu poros entah itu partai atau tokoh tertentu. Tegasnya Gereja Katolik tetap menjaga netralitas. Untuk mewujudkan netralitas itulah para pastor tetap menjaga dan memelihara persatuan dengan tidak jatuh dalam poros tertentu,” ujarnya menggapi beredarnya sebuah tayangan di youtube yang memperlihatkan seoalh ada 70 pastor di Pematangsiantar mendeklarasikan mendukung Anies dan sudah ada beberapa pastor di Medan yang membuat youtube yang menyatakan bahwa Anieslah harapan bangsa yang bisa mempersatukan bangsa di Indonesia yang belakangan ini mulai terkotak- kotak.
“Kami menghimbau kita semua untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. Politik itu sejatinya mempersatukan dan bukan memecah belah. Politik itu hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama (Bonum Commune),” tambah Pastor Yosafat.
Pastor Yosafat mengatakan, “Kami juga menyampaikan seruan agar kita semua tetap bersikap kritis terhadap pemberitaan di medsos yang mungkin tidak menyampaikan berita yang benar. Kita jangan terlalu cepat percaya apalagi meneruska berita yang belum tahu kebenarannya. Kita juga jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah persaudaraan di antara kita,” katanya. (FHS)