web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

ASAK Bidaracina Membantu Anak Prasejahtera untuk Sekolah dan Kuliah

5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Program Ayo Sekolah, Ayo Kuliah (ASAK) di Keuskupan Agung Jakarta terus berkembang dan hampir semua paroki di KAJ menyelenggarakan Program ASAK ini. Salah satu paroki itu adalah Paroki Santo Antonius Padua Bidaracina yang memulai Program ASAK pada 2015.

Ketua ASAK Paroki Bidaracina Victoria Luna Pratiwi menjelaskan, melalui Program ASAK ini Paroki Bidaracina membantu anak dari keluarga pra sejahtera untuk bisa menyelesaikan sekolah tingkat SMU dan kuliah.

Hingga saat ini, ungkap Luna –demikian panggilan akrabnya– Program ASAK Paroki Bidaracina telah membantu anak-anak dari keluarga pra sejahtera hingga lulus SMU & Kuliah sebanyak 35 anak, dan yang sedang kuliah saat ini sebanyak 27 anak. Mereka menempuh studi di berbagai jurusan di beberapa perguruan tinggi di Jakarta. Sedangkan untuk anak SMU ada 5 orang.

Disebutkan oleh Luna, besarnya bantuan untuk mereka yang kuliah sebesar 500 ribu per bulan, dan untuk yang bersekolah di SMU sebesar 250 ribu per bulan. “Semua diterimakan langsung ke perguruan tinggi dan sekolah yang bersangkutan,” tutur Luna.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus
Ketua ASAK Bidaracina Victoria Luna Pratiwi

Luna juga menjelaskan dana untuk membantu anak-anak dalam Program ASAK ini berasal dari Donatur dan Penyantun, bukan dari Dana Papa Miskin/Kas Paroki. Para Penyantun adalah yang bersifat tetap memberikan secara rutin per bulan sebesar 500 ribu, dan minimum selama satu tahun ajaran.

Sedangkan donatur pada waktu tertentu memberikan sumbangan dengan besaran sukarela dan waktu tidak mengikat. Kebanyakan para Penyantun dan Donatur itu mereka yang secara pribadi diminta Luna untuk membantu program ini.

Paroki Bidaracina melalui Seksi Pendidikan membantu anak-anak pra sejahtera yang bersekolah di SD dan SMP. Sedangkan “Program ASAK membantu mereka yang bersekolah di SMU dan kuliah, karena mereka akan segera memasuki dunia kerja dan bisa menjadi tulang punggung keluarga,” jelas Luna.

Bukan hanya sekadar menyantuni Anak Santun, tapi ASAK memberi pembinaan khususnya rohani bagi Anak Santun. Pada waktu tertentu para Anak Asuh berkumpul, baik offline maupun online untuk seminar, webinar, doa rosario bersama, juga misa syukur tutup tahun, sekalian perayaan Natal, dan pemberian Apresiasi bagi Anak Santun berprestasi. Untuk pengembangan pendidikan diadakan bimbel, Edu Fair dan Carrier Day.

Baca Juga:  Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM: Membawa Salam Damai

Syarat untuk menjadi Anak ASAK haruslah dari keluarga Pra Sejahtera warga paroki. Bagaimana membuktikan mereka benar-benar dari keluarga yang membutuhkan bantuan?

Proses penerimaan anak ASAK dimulai pada akhir bulan Mei. Kata Luna, pendaftaran ditutup akhir Mei, lalu tim penyeleksi atau tim survei yang memastikan mereka adalah benar anak yang butuh dibantu. Tim survei yang memastikan mereka adalah anak-anak dari keluarga yang pra sejahtera menurut ukuran Seksi PSE; misalnya keluarga ini tinggal di rumah yang masih menyewa dan kurang layak huni, dan orangtua berpenghasilan tidak tetap dan dibawah UMR DKI.

Pengurus ASAK Bidaracina

Pada akhir Juni, diumumkan siapa saja yang berhak menerima bantuan ASAK Paroki Bidaracina. Menurut Luna, jika Program ASAK menerima 10 Anak Asuh, maka pengurus harus bisa mencari paling sedikit 10 orang penyantun. Baik penyantun dari dalam paroki maupun dari luar paroki. Sedang untuk Anak Santun harus dari paroki setempat.
Ada syarat lagi, menurut Luna yang diberikan oleh perguruan tinggi yang bekerjasama atau menjadi Mitra ASAK, yaitu IP (Indeks Prestasi mahasiswa peserta ASAK harus mencapai min. 3). “Di bawah itu terpaksa bantuan ASAK dihentikan. “Bagaimanapun anak-anak harus belajar menghargai bantuan dari pihak manapun,” tegas Luna.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Para peserta atau Anak-anak Santun pun merasa menerima berkat dari Tuhan melalui Program ASAK ini. Mereka mendapat kesempatan belajar secara gratis. Maka, sebagai bentuk syukur, mereka berupaya mewartakan Kabar Gembira Kristus kepada siapa pun.

Anton Sumarjana (Jakarta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles