HIDUPKATOLIK.COM – Ef 6:10-20; Mzm 144:1.2.9-10; Luk 13:31-35
ORANG-orang Farisi memberitahukan Yesus akan bahaya yang ada jika Ia meneruskan perjalan ke Yerusalem, karena Herodes hendak membunuh-Nya. Namun Yesus tidak gentar akan ancaman itu. Ia yakin akan misi penebusan yang dipercayakan Bapa kepada-Nya,
melalui tindakan mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Selain itu, Ia sadar akan penggenapan melalui sengsara dan kematian-Nya. Yesus rela melakukan kehendak Bapa sampai pada akhirnya menerima konsekuensi dibunuh di Yerusalem.
Kehidupan Yesus terarah kepada penyelamatan jiwa-jiwa. Ia tidak hidup bagi diri-Nya sendiri, tetapi menyerahkan diri untuk menyelamatkan dunia. Ia dipenuhi dan dibimbing oleh Roh Kudus sehingga dengan keberanian mengorbankan hidup untuk membebaskan manusia dari kuasa setan dan menyembuhkannya dari dosa. Keberanian ini, bukan perhitungan manusiawi, yang menentukan pilihan Yesus. Keberanian yang heroik ini lahir dari hati yang mencintai.
Kita seringkali lari karena khawatir dari bahaya yang mengancam. Kekhawatiran sendiri sesungguhnya merupakan ancaman akan semangat pelayanan dan kebaikan bagi sesama. Ketika kita merasa khawatir akan masa depan karena tertutup oleh kabut penderitaan dan kematian, mari kita mempercayakan diri pada Tuhan dan mengikuti-Nya yang telah mendahului kita di jalan kasih.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat