HIDUPKATOLIK.COM – Sebanyak 10.000 penari Patajanggung akan menyemarakkan pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) Tingkat Nasional II yang berlangsung di Kupang, 28 -31 Oktober 2022. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Pelaksana Pesparani II, Sinun Petrus Manuk di Hotel Kristal, Kupang, 25/10/2022.
Seperti terpantau pada Rabu 25 Oktober 2022, para penari ini terus memantapkan persiapan mereka di Stadion Oepoi, Kupang, menjelang hari pembukan penyelenggaraan Pesparani II ini. Pemantapan persiapan Pesparani ini disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Terkait makna tarian Patajanggung, Sinun Petrus Manuk mengatakan, tarian ini biasa dimainkan oleh penari laki-laki dengan menggunakan rumbai yang terbuat dari ekor kuda.
Tarian ini, kata dia, merupakan tarian tradisional di Pulau Sumba, khususnya Sumba Timur. Sering ditampilkan di berbagai acara seperti adat, perkawinan, dan penyambutan tamu istimewa.
Sementara itu tentang peserta Pesparani II, Ketua Lembaga Pembinaan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) Adrianus Meliala memastikan bahwa seluruh kontingen dari 34 provinsi akan unjuk kebolehan pada Pesparani II ini. Terakhir, Provinsi Maluku Utara akhirnya akan mengirimkan kontingen setelah mendapat dukungan dari pemerintah setempat. “Sempat beberapa hari sebelumnya mereka menyatakan tidak ikut Pesparani II karena kekurangan dana,” sebutnya.
Hingga Rabu 26 Oktober 2022, sebanyak 23 kontingen yang sudah tiba di Kota Kupang. Sisanya akan datang paling lambat pada 28 Oktober 2022 pagi, sebelum acara pembukaan dimulai pada sore hari. Total peserta yang terdaftar hingga saat ini mencapai 1.902 orang. “Namun angka ini akan terus bertambah,” katanya.
Lebih lanjut Adrianus Meliala menyampaikan, Misa pembukaan Pesparani II akan berlangsung di Stadion Oepoi Kupang pada 28 Oktober 2022 dan dipimpin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Kardinal Suharyo didampingi 11 uskup dan tidak kurang dari 200 imam. Diperkirakan lebih dari 10 ribu umat dan masyarakat akan terlibat dalam Misa ini. “Bahkan, demi memimpin pada Misa pembukaan ini, Bapak Kardinal meninggalkan pertemuan para uskup se-Asia di Bangkok, Thailand,” katanya.
Pada bagian lain, Adrianus Meliala berharap, Pesparani Nasional II ini bergaung bukan saja di Kota Kupang tetapi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, dia mengharapkan peran media massa dan peran masyarakat lewat media sosial membantu menguatkan resonansi kegiatan persaudaraan ini ke seluruh negeri.
Dia juga berharap, Pesparani II ini tidak hanya bisa dinikmati oleh umat Katolik tetapi juga oleh umat beragama lain dan seluruh rakyat Indonesia. Hal ini sebagaimana sejalan dengan tema besar Pesparani, “Dari Kupang untuk Nusantara”.
Yusti H.Wuarmanuk/FHS (Kupang, NTT)