HIDUPKATOLIK.COM – Sejak kemarin sudah tiga kali saya menemukan kata ini. Baik melalui bacaan maupun radio. Penasaran saya membuka kamus, ingin tau apa artinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata nyeleneh adalah aneh, tidak biasa. Oh, baru tau saya artinya ternyata tidak berkonotasi negatif. Lalu saya tiba-tiba ingat bahwa di Alkitab juga banyak kalimat-kalimat yang nyeleneh. Bahkan kalimat itu diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Seperti Lukas 6:27: Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.
Bukankah ini nyeleneh? Musuh kok dikasihi? Kok saya harus berbuat baik kepada orang yang membenci saya? Bukankah pengajaran ini nyeleneh? Aneh, tidak biasa.
Masih ada lanjutannya: Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
Ini juga nggak emudah. Bagaimana saya memberi kepada setiap orang yang meminta kepada saya? Seandainya saya punya sepuluh, lalu yang meminta kepada saya juga ada sepuluh, maka habis dong. Menurut hukum ekonomi, itu namanya boros. Akan menyebabkan laporan keuangan rugi. Kalau berjualan, untungnya 10 lalu diberikan kepada orang 10, maka usahanya tidak untung, bahkan ada potential loss, karena investasi yang sudah dilakukan.
Lalu saya menelusuri ayat lanjutannya, Lukas 6:35 : Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Oh, saya mengerti sedikit. Bahwa kita disuruh mengasihi musuh, berbuat baik kepada mereka, meminjamkan dengan tidak mengharapkan balasan karena Allah selalu baik kepada semua orang. Allah baik kepada orang-orang baik, juga kepada orang-orang jahat. Allah baik kepada orang-orang yang tahu berterima kasih, namun Allah juga baik kepada orang-orang yang tidak tahu berterima kasih. Memang Allah Maha Baik.
Lalu saya teringat kisah lima roti dan dua ikan. Yesus menengadah ke langit, mengucap berkat, memecah-mecahkan roti dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. (Mrk. 6:41)
Yesus nggak berpesan kepada murid-murid-Nya agar mereka membagikan roti dan ikan kepada orang-orang yang berkelakuan baik saja. Hanya kepada orang-orang yang menurut saja, namun kepada semua orang yang ada di situ. Mungkin ada orang yang hanya ingin tau, ada apa sih rame-rame di situ? Mungkin ada orang yang memang sungguh ingin mengikuti Yesus. Mungkin juga ada yang berniat mencuri di kerumunan orang. Mungkin juga ada yang sedang memata-matai dan menjebak Yesus dan murid-murid-Nya. Artinya di kerumunan lima ribuan orang itu, ada orang-orang berniat baik dan ada orang-orang berniat jahat.
Namun Yesus menyampaikan Kasih Bapa-Nya, mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan, tanpa mengkotak-kotakkan. Bukankah lazimnya kita mengkotak-kotakkan orang?
Saya teringat dengan dr. Lie Dharmawan, pendiri rumah sakit apung yaitu kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit. Dia membantu masyarakat kecil di Indonesia bagian timur demi alasan kemanusiaan tanpa membeda-bedakan dan tanpa mengkotak-kotakkan. Semua yang membutuhkan bantuannya ditolong di rumah sakit apung tersebut, bahkan yang butuh operasi sekalipun. Semua diberikan dengan gratis. Ketika kapal tersebut karam di Nusa Tenggara Barat pada bulan Juni 2022, uluran tangan dari masyarakatpun mengalir. Dana digalang dari berbagai sumber.
Dalam waktu singkat, dana terkumpul. Rupanya Tuhan tak tinggal diam. Tuhan menggerakkan hati orang-orang yang juga nyeleneh. Tuhan menyertai dr. Lie Dharmawan. Rupanya masih banyak orang-orang nyeleneh di bumi ini yang menjadi penolong bagi sesamanya.
Johanna Kemal, Kontributor, Alumni KPKS Tangerang