HIDUPKATOLIK.COM – “Saya berharap, kebersamaan kita ini terus berjalan agar kita pun sejalan dengan Caritas-Caritas yang ada di dunia. Namun demikian, harus ada kekhususan di Caritas Indonesia ini dengan menjaring kekhususan-kekhususan yang ada di keuskupan masing-masing,” kata Mgr. Sudarso selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan KARINA-KWI dalam lokakarya penyusunan Rencana Strategis Caritas Indonesia (KARINA-KWI) 2023 – 2027 di Denpasar, Bali. 36 perwakilan dari 37 keuskupan di Indonesia hadir dalam acara ini.
“Sekarang ini, Caritas bisa menampilkan Gereja yang nyata di tengah-tengah masyarakat. Kedekatan dan kerja sama lintas komisi di KWI yang peduli pada masalah kemanusiaan semakin terasa dan semakin baik,” kata Mgr. Sudarso.
Proses penyusunan Renstra dipandu oleh Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk dengan dukungan tim manajemen dan konsultan serta relawan dari jaringan nasional Caritas. Joseph Kodamanchaly, konsultan dari Caritas Australia turut hadir dan berkontribusi dalam memantik diskusi dan membuka wawasan peserta.
Protokol koordinasi Caritas Internationalis menyebutkan, bahwa Caritas nasional memegang peran dan tanggug jawab penting dalam koordinasi antar keuskupan-keuskupan dan sesama anggota Konfederasi Caritas dalam pelaksanaan berbagai respon kemanusiaan. Karena itu, hasil proses Renstra selama tiga hari ini akan diajukan untuk mendapat persetujuan pada sidang KWI bulan November 2022.
Kegiatan ini juga dihadiri Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF; Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM; Mgr. Petrus Turang, dan Mgr. Silvester San. Para Uskup tersebut adalah sebagian dari para uskup yang menjadi anggota Badan Pembina, Badan Pengawas dan Badan Pengurus Yayasan KARINA.
Para Direktur Caritas atau Ketua Caritas-PSE Keuskupan terlihat mengikuti rangkaian kegiatan sejak awal. Dari jajaran Badan Pengurus, hadir Romo Ignatius Swasono, SJ (Wakil Ketua), H.Y. Susmanto (anggota) dan Christina Meirawati (anggota). Dari perwakilan lintas komisi KWI hadir Romo Ewaldus (PSE), Romo Aegidius Eka Aldilanta .Carm (KKP PMP), dan Theresia Triza Yusino (SGPP).
Laporan Martin Dody Kumoro (Network-Advocacy-Communication Caritas Indonesia – KARINA)