HIDUPKATOLIK.COM – Pw. Santa Perawan Maria, Ratu Rosario; Kis. 1:12-14; Mzm.: Luk. 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Luk. 1:26-38.
HARI ini kita memperingati Santa Maria, Ratu Rosario. Katekismus Gereja menyebut Rosario sebagai “lambang seluruh Injil”. Rosario mengundang kita untuk merenungkan misteri besar kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus. Lukas dalam Injilnya menampilkan Maria sebagai pribadi yang reflektif. Dalam bab kedua Injilnya, sebagai tanggapan atas kata-kata para gembala, Lukas mengatakan tentang Maria bahwa dia “menyimpan semua kata-kata ini dan merenungkannya di dalam hatinya”. Sekali lagi, sebagai tanggapan atas kata-kata yang diucapkan anaknya yang berusia dua belas tahun di bait suci, Lukas mengatakan tentang Maria bahwa dia ‘menyimpan semua hal ini di dalam hatinya’.
Lukas menampilkan Maria sebagai pribadi yang kontemplatif, merenungkan
secara mendalam semua yang terjadi dalam hidupnya. Inilah sikap yang kita bawa ketika mendoakan Rosario suci. Dalam mendoakan Rosario, kita juga menghargai dan merenungkan saat-saat penting dalam perjalanan Yesus di dunia ini dan dari dunia ini kepada Bapa. Maria tidak hanya merenungkan apa yang Tuhan lakukan dalam perkataan dan perbuatan Putranya, tetapi dia menyerahkan dirinya pada apa yang Tuhan lakukan dalam hidupnya sendiri, seperti yang ditunjukkan oleh tanggapannya terhadap kunjungan Gabriel dalam bacaan Injil hari ini, ‘Terjadilah padaku menurut perkataanmu’.
Saat kita merenungkan misteri besar kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus, kita juga akan mendengar panggilan untuk menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada tujuan Allah bagi hidup kita seperti yang dilakukan Maria. Maria mengajarkan kepada kita bahwa merenungkan firman Injil adalah untuk menemukan ekspresi dalam melakukan firman itu, dalam membiarkan firman Tuhan membentuk kita.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (SX) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago
