HIDUPKATOLIK.COM – DALAM upaya membangun perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat, Kevikepan Yogyakarta Barat (KYB) bekerja sama dengan berbagai pihak secara bertahap mengadakan gebyar UMKM yang dibagi dalam empat rayon. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di dua rayon, yaitu di Paroki Gamping, Kabupaten Sleman dan Paroki Boro di Kabupaten Kulon Progo.
Acara terselenggara pada hari Minggu, 2 Oktober 2022 secara meriah, setelah sebelumnya acara yang sama juga digelar di Paroki Brayut. Puncak acara akan berlangsung di Paroki Bonoharjo bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia mendatang.
Gebyar UMKM Rayon 2 yang diikuti oleh UMKM dari Paroki Gamping, Warak, Medari, dan stasi Seyegan ini dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Vikep KYB, Romo A.R. Yudono Suwondo, didampingi oleh Romo Florentius Hartanto (Sekretaris Kevikepan Yogyakarta Barat), dan Romo Yoseph Nugroho Tri Sumartono (Pastor Paroki Gamping).
Romo A.R. Yudono Suwondo menyampaikan beberapa hal ini dalam homilinya. “Apa yang dikerjakan harus dilakukan dalam bingkai iman supaya bisa dipertanggungjawabkan. Termasuk kegiatan Gebyar UMKM ini untuk penguatan ekonomi umat bukan sekadar mencari uang tetapi tetap harus dibingkai iman. Tanpa bingkai iman segala sesuatu yang dilakukan akan melelahkan hati dan pikiran.”
Keuskupan Agung Semarang (KAS) mencanangkan agar setelah pandemi Gereja diharapkan segera memberi perhatian kepada umat dalam hal kekatolikan, pendidikan, semangat kerasulan atau kebangsaan dan kebangkitan ekonomi.
KAS ingin hadir secara ekaristis dan politis, yaitu Gereja yang sungguh mengerti situasi umat dan dinamikanya. Karena sebagai umat Katolik tugas kita hanya satu, bagaimana bisa memuliakan Tuhan melalui tindakan-tindakan dan cara hidup keseharian, maka pewartaan iman yang sungguh merupakan kunci bagi terwujudnya harapan itu.
Setelah Ekaristi, umat menampilkan pelbagai atraksi kesenian untuk memerihakan suasana. Acara ini mendapat dukungan penuh dari Pemda Kabupaten Sleman. Hadir pula Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo beserta staf yang meninjau langsung pelaksanaan acara tersebut.
“Terima kasih karena Gereja Gamping sudah membantu dalam gerakan vaksinasi masyarakat beberapa waktu lalu. Dengan seleksi alam bila kesehatan tidak prima akan ada banyak korban. Kita masih diberi kesempatan untuk meningkatkan UMKM dan beribadah kepada Tuhan. Terima kasih kepada Romo karena Gereja sudah membantu peningkatan ekonomi masyarakat. Kita tidak bisa sendiri harus kerja sama. UMKM merupakan Gerakan melestarikan kesejahteraan masyarakat sehingga kemajuan UMKM menjadi tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Ada berbagai kegiatan yang sudah dijalankan di Sleman untuk mendorong tumbuh kembangnya gerakan peningkatan ekonomi, dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani. Kita harus berupaya mengangkat kondisi perekonomian, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Karena itu, diharapkan UMKM Sleman bisa mandiri berkreasi dan melakukan inovasi setiap saat sehingga bisa naikkan kesejahteraan masyarakat. Harapan saya, UMKM Sleman terus maju dan inovatif. Beranilah berkreasi juga soal kemasan yang dijaga untuk menaikkan kelas produk. Kini kita bisa kerja sama dengan waralaba retail untuk mengangkat UMKM di Kabupaten Sleman,” kata Kustini Sri Purnomo.
Panitia juga melakukan program tebus murah sembako bagi masyarakat dan penukaran plastik atau gallon air mineral dengan bibit tanaman sebagai wujud melestarikan alam ciptaan yang juga digemakan di KYB.
Selain gerakan display penjualan, dilakukan beberapa workshop, yaitu workshop pembuatan hand buket, ecoprint on leather, shibori, pupuk organik, dan pentingnya packaging untuk promo produk.
Panitia memberi kesempatan kepada UMKM yang ingin berkonsultasi dengan Dinas terkait yang selama acara stand by di arena.
Venaning (Yogyakarta)