web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Untuk Kedua Kali, di Oasis Lestari Berlangsung Upacara Ngaben

3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Untuk kedua kalinya, di Oasis Lestari Jatake, berlangsung Upacara Ngaben. Ngaben adalah tradisi atau Upacara Pembakaran Jenazah (kremasi) yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali.

Upacara Ngaben ini bertujuan melepaskan jiwa orang yang sudah meninggal dunia agar dapat memasuki alam atas (Suni Loka) menyatu dengan Sang Pencipta atau Sang Hyang Widi Wasa.

Upacara Ngaben pertama, berlangsung pada Selasa 7 Juli 2022, untuk Almarhum Ida Bagus Wahana putra kedua Ida Pedanda Gede Putra Sidemen, Sulinggih dan Dharma Upakarti PHDI Provinsi Banten.

Ngaben kedua berlangsung Selasa 27 September 2022, untuk Almarhumah Ida Jero Istri Sri Asih Sidemen, yang adalah istri Ida Pedanda Gede Putra Sidemen. Sebelumnya jenazah Almarhumah Ida jero Sri Asih Sidemen disemayamkan di Ruang Kemuning Rumah Duka Oasis Lestari sejak Sabtu (24/9).

Ratusan umat Hindu hadir: Enam ratusan umat Hindu mengikuti Ngaben ini, termasuk para tokoh Hindu dan Pengurus PHDI Pusat Dan PHDI Banten (Foto:AS/hidupkatolik.com)

Upacara Ngaben di Pengayengan Prajapati Provinsi Banten yang berada di Oasis Lestari ini bisa berlangsung setelah PT Danita Oasis Lestari dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Banten bekerjasama sejak awal 2022 ini.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga dari Sinode ke Sinode, Terus Bertumbuh dan Berakar

Dengan demikian, Oasis Lestari merupakan satu-satunya tempat kremasi di Provinsi Banten yang dilengkapi sarana pengabenan yang disebut Pengayengan Prajapati, yang diresmikan pada 24 Maret 2022. Dengan sarana pengayengan prajapati ini, di Oasis Lestari bisa dilaksanakan kremasi sekaligus Ngaben dalam waktu sehari.

Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen, mempunyai peran penting dan unik terkait berdirinya Pengayengan Prajapati di Oasis Lestari ini. Pemimpin spiritual umat Hindu di Ibu Kota dan Banten yang sangat dihormati yang memilih lokasi untuk berdirinya pengayengan prajapati ini. Dia juga yang menggunakan tempat yang disucikan ini untuk yang pertama dan kedua.

Sekitar 600 orang umat Hindu dari berbagai banjar di Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, dan Banten mengikuti Upacara Ngaben ini. Semua hadir berpakaian adat Bali, yang didominasi pakaian warna putih. Hadir juga para tokoh Hindu dari pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat dan Provinsi Banten, pengurus Yayasan Dharma Ananta Jaya, dan para pandita Hindu.

Baca Juga:  MAJALAH HIDUP EDISI TERBARU, No. 47 TAHUN 2024

Dalam sambutannya, Ketua PHDI Provinsi Banten Ida Bagus Wiratmaja mengingatkan, bahwa dalam hidup manusia itu ada empat kekhasan. Yaitu ada suka, duka, lara, dan pati.
Ida Bagus Wiratmaja menjelaskan, Sang Hyang Widi Wase membekali manusia dengan suka agar manusia menghargai hidup. Diberi duka lara agar manusia tidak melekat pada kehidupan. “Pati menyadarkan bahwa ke ujung dunia adalah kematian.”

Direktur Utama PT Danita Oasis Lestari, Ania Desliana mewakili segenap direksi, manajemen, dan karyawan Oasis Lestari menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Ida Jero Istri Sri Asih Sidemen. Ania Desliana menuturkan, kematian adalah kehidupan yang diubah menjadi jiwa yang mulia untuk bersatu dengan Sang Pencipta di Sunia Loka.

Baca Juga:  Renungan Harian 22 November 2024 “Suara Merdu vs Sumbang”

Ia menyampaikan terima kasih Oasis Lestari telah dipilih pihak keluarga dan Yayasan Dharma Ananta Jaya untuk ikut serta dalam seluruh rangkaian proses pemuliaan jiwa bagi Jero Istri Sri Asih Sidemen, mulai dari perawatan jenazah, semayam hingga upacara Ngaben. “Semua ini dimungkinkan berkat kerjasama PHDI Provinsi Banten dan Oasis Lestari. Semoga segala niat baik dan kerjasama kita ini diberkati Allah dan berjalan dengan lancar,” ujar Ania.

Kremasi: Suasana di depan oven sesaat sebelum peti jenazah Almarhumah masuk oven (Ft: AS/hidupkatolik.com)

Upacara Ngaben yang kedua ini menurut Ketua Yayasan Dharma Ananta Jaya Ketut Sunarwa, mendapat dukungan dari semua banjar. Ini tak lepas dari kharisma Dharma Upakarti dan Sulinggih Ida Pedanda Gede Putra Sidemen yang sering memimpin upacara di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Semua mendukung baik dalam pembiayaan maupun hadir mengikuti semua runtutan upacara ngaben Ida Jero Istri Sri Asih Sidemen,” ujar Ketut Sunarwa.

Anton Sumarjana 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles